>Halo Sohib EditorOnline, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara kerja power steering. Power steering merupakan sistem yang memungkinkan pengemudi untuk mengatur kemudi mobil dengan mudah. Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai aspek dari cara kerja power steering, mulai dari prinsip kerja hingga masalah yang dapat terjadi.
Prinsip Kerja Power Steering
Prinsip kerja power steering didasarkan pada penggunaan pompa hidraulik yang membantu menggerakkan roda kemudi. Ketika pengemudi memutar roda kemudi, pompa hidraulik akan mengirimkan cairan hidraulik ke dalam silinder hidraulik yang kemudian akan menggerakkan roda kemudi. Tekanan cairan hidraulik yang dihasilkan oleh pompa hidraulik dapat mengurangi beban pengemudi saat mengemudi.
Power steering juga memiliki sebuah katup yang disebut “pressure relief valve”. Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan cairan hidraulik yang dikirimkan ke silinder hidraulik. Jika tekanan terlalu tinggi, katup ini akan membuka dan memungkinkan cairan hidraulik kembali ke reservoir.
Power steering juga dilengkapi dengan sebuah sistem sensor yang akan mendeteksi tekanan cairan hidraulik yang dihasilkan oleh pompa hidraulik. Sensor ini dapat membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin terjadi pada sistem power steering.
Bagaimana Pompa Hidraulik dalam Power Steering Bekerja?
Pompa hidraulik dalam power steering bekerja dengan memanfaatkan mesin mobil untuk memutar sebuah pulley yang terhubung dengan pompa hidraulik. Ketika pompa hidraulik berputar, ia akan menghasilkan tekanan cairan hidraulik yang akan menggerakkan silinder hidraulik yang terhubung dengan roda kemudi.
Pompa hidraulik sendiri terdiri dari sebuah rotor dan sebuah stator. Rotor merupakan bagian berputar yang terhubung dengan pulley, sementara stator adalah bagian diam yang berisi celah-celah yang diisi oleh cairan hidraulik. Ketika rotor berputar, cairan hidraulik akan dipompa ke dalam celah-celah di antara rotor dan stator, dan kemudian dikirimkan ke silinder hidraulik.
Pompa hidraulik power steering dapat bekerja dengan sangat cepat, dan dapat menghasilkan tekanan yang sangat tinggi. Namun, meskipun demikian, pompa hidraulik juga rentan terhadap kerusakan akibat penggunaan yang terlalu lama atau kurang perawatan. Oleh karena itu, menjaga kondisi pompa hidraulik dalam power steering sangat penting untuk menjaga kinerja sistem power steering.
Bagaimana Silinder Hidraulik dalam Power Steering Bekerja?
Silinder hidraulik dalam power steering berfungsi untuk menggerakkan roda kemudi. Ketika cairan hidraulik dari pompa hidraulik dikirimkan ke dalam silinder hidraulik, ia akan menghasilkan tekanan hidraulik yang akan mendorong piston di dalam silinder hidraulik. Gerakan piston ini kemudian akan menggerakkan batang penyangga yang terhubung dengan roda kemudi.
Silinder hidraulik sendiri terdiri dari sebuah tabung dan sebuah piston. Tabung berisi cairan hidraulik, sementara piston berfungsi untuk membagi tabung menjadi dua bagian. Ketika cairan hidraulik dikirimkan ke salah satu bagian, ia akan mendorong piston ke arah bagian lain, sehingga menggerakkan batang penyangga yang terhubung dengan roda kemudi.
Silinder hidraulik dalam power steering juga dilengkapi dengan sebuah segel karet yang berfungsi untuk mencegah kebocoran cairan hidraulik. Namun, segel ini juga rentan terhadap aus dan kerusakan akibat pemakaian yang terlalu lama. Oleh karena itu, menjaga kondisi segel karet dalam silinder hidraulik sangat penting untuk menjaga kinerja sistem power steering.
Jenis-jenis Power Steering
Terdapat beberapa jenis power steering yang digunakan pada mobil, di antaranya adalah:
1. Power Steering Hidraulik
Power steering hidraulik adalah jenis power steering yang menggunakan cairan hidraulik untuk menggerakkan roda kemudi. Jenis power steering ini banyak digunakan pada mobil-mobil lawas dan mobil-mobil berat. Meskipun power steering hidraulik dapat memberikan kemudahan dalam mengemudi, ia juga memiliki kelemahan, yaitu konsumsi bahan bakar yang lebih besar dibandingkan dengan jenis power steering lainnya.
2. Power Steering Elektrik
Power steering elektrik adalah jenis power steering yang menggunakan motor listrik untuk membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi. Jenis power steering ini lebih hemat energi dibandingkan dengan jenis power steering hidraulik. Power steering elektrik juga dapat bekerja dengan lebih halus dan responsif dibandingkan dengan jenis power steering hidraulik. Meskipun demikian, power steering elektrik juga rentan terhadap kerusakan akibat kerusakan motor listrik atau komputer pengontrolnya.
3. Power Steering Electro-Hydraulic
Power steering electro-hydraulic adalah jenis power steering yang menggabungkan kelebihan power steering hidraulik dan power steering elektrik. Jenis power steering ini menggunakan motor listrik untuk menggerakkan pompa hidraulik, sehingga menghasilkan tekanan cairan hidraulik yang diperlukan untuk menggerakkan roda kemudi. Power steering electro-hydraulic dapat memberikan kemudahan dalam mengemudi sekaligus hemat energi.
Masalah yang Sering Terjadi pada Power Steering
Meskipun power steering dapat memberikan kemudahan dalam mengemudi, namun sistem ini juga rentan terhadap masalah dan kerusakan, di antaranya:
1. Kebocoran Cairan Hidraulik
Kebocoran cairan hidraulik adalah salah satu masalah yang paling umum terjadi pada sistem power steering. Kebocoran ini dapat disebabkan oleh ausnya segel karet pada silinder hidraulik atau pompa hidraulik. Kebocoran cairan hidraulik dapat mengurangi tekanan pada sistem power steering sehingga mengurangi kemampuan pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi.
2. Pompa Hidraulik Bermasalah
Pompa hidraulik juga rentan terhadap kerusakan akibat pemakaian yang terlalu lama atau kurang perawatan. Jika pompa hidraulik bermasalah, ia tidak akan mampu menghasilkan tekanan cairan hidraulik yang diperlukan untuk menggerakkan roda kemudi.
3. Segel Karet pada Silinder Hidraulik Aus
Segel karet pada silinder hidraulik juga rentan terhadap aus dan kerusakan akibat pemakaian yang terlalu lama. Jika segel ini aus atau rusak, cairan hidraulik dapat bocor dan mengurangi kemampuan sistem power steering dalam menggerakkan roda kemudi.
4. Motor Listrik Bermasalah pada Power Steering Elektrik
Power steering elektrik rentan terhadap kerusakan akibat motor listrik yang bermasalah atau komputer pengontrolnya rusak. Jika motor listrik bermasalah, ia tidak akan mampu membantu pengemudi dalam menggerakkan roda kemudi.
5. Katup Pressure Relief Bermasalah
Katup pressure relief pada power steering berfungsi untuk mengatur tekanan cairan hidraulik yang dikirimkan ke silinder hidraulik. Jika katup ini bermasalah, tekanan cairan hidraulik yang terlalu tinggi dapat merusak sistem power steering atau mempercepat kebocoran cairan hidraulik.
FAQ
Pertanyaan | Jawaban |
---|---|
1. Apakah semua mobil dilengkapi dengan power steering? | Tidak, beberapa mobil lawas atau mobil-mobil tertentu mungkin tidak dilengkapi dengan power steering. |
2. Apa yang terjadi jika cairan hidraulik pada sistem power steering habis? | Jika cairan hidraulik pada sistem power steering habis, sistem power steering tidak akan berfungsi dan menggerakkan roda kemudi akan menjadi sulit. |
3. Apa yang harus dilakukan jika sistem power steering bermasalah? | Jika sistem power steering bermasalah, sebaiknya segera membawanya ke bengkel untuk diperiksa dan diperbaiki. Jangan mencoba memperbaiki sendiri jika tidak memiliki pengetahuan atau pengalaman yang memadai. |
4. Apa yang harus dilakukan untuk menjaga kinerja power steering? | Untuk menjaga kinerja power steering, sebaiknya melakukan perawatan rutin seperti mengganti cairan hidraulik secara teratur dan memeriksa kondisi pompa hidraulik, silinder hidraulik, dan segel karet. |
Demikianlah artikel tentang cara kerja power steering. Semoga artikel ini dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi Anda. Terima kasih sudah membaca.