Cara Mengatasi Plasenta di Bawah untuk Kehamilan yang Sehat

>Hello, Sohib EditorOnline. Saya senang bisa berbagi informasi mengenai cara mengatasi plasenta di bawah untuk menjaga kesehatan selama kehamilan. Meskipun kondisi ini dapat menimbulkan kekhawatiran, namun dengan penanganan dan perawatan yang tepat, Anda masih bisa melahirkan seorang bayi yang sehat. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara rinci mengenai plasenta di bawah, penyebab dan gejalanya, serta langkah-langkah yang perlu Anda ambil untuk mengatasi kondisi ini.

Apa itu Plasenta di Bawah?

Plasenta di bawah atau placenta previa adalah kondisi ketika plasenta menempel di bagian bawah rahim, menutupi seluruh atau sebagian leher rahim. Kondisi ini dapat menyebabkan pendarahan pada saat kehamilan, terutama pada trimester ketiga. Plasenta di bawah dapat terjadi pada semua jenis kehamilan, namun lebih sering terjadi pada ibu yang pernah melahirkan, usia di atas 35 tahun, dan merokok.

Penyebab Plasenta di Bawah

Meskipun penyebab pasti dari plasenta di bawah belum diketahui dengan pasti, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini antara lain:

Penyebab Keterangan
Melahirkan sebelumnya Ibu yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami plasenta di bawah pada kehamilan berikutnya.
Usia ibu Ibu yang berusia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi.
Mengalami aborsi Ibu yang pernah mengalami aborsi memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami plasenta di bawah pada kehamilan selanjutnya.
Mengandung anak kembar Kehamilan kembar dapat meningkatkan risiko plasenta di bawah.
Merokok Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko plasenta di bawah.

Gejala Plasenta di Bawah

Ada beberapa gejala plasenta di bawah, di antaranya:

Gejala Keterangan
Pendarahan vagina Pendarahan ringan atau berat dapat terjadi setiap saat selama kehamilan, terutama pada trimester ketiga.
Sakit perut atau punggung Beberapa wanita mengalami sakit perut atau punggung pada trimester ketiga yang disebabkan oleh plasenta di bawah.
Kontraksi dini Ibu hamil dengan plasenta di bawah dapat mengalami kontraksi dini.
Janin lebih rendah dari biasanya Janin yang berada di bawah plasenta dapat menciptakan rasa tidak nyaman dan sakit saat bergerak.

Perawatan untuk Plasenta di Bawah

Perubahan Gaya Hidup

Jika Anda memiliki plasenta di bawah, adalah sangat penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan melalui perubahan gaya hidup. Beberapa perubahan gaya hidup yang perlu Anda lakukan antara lain:

  • Beristirahat cukup: hindari kelelahan fisik dan emosional yang dapa meningkatkan risiko pendarahan.
  • Pantau perkembangan kehamilan: lakukan pemeriksaan rutin dengan dokter kandungan untuk memastikan kesehatan janin dan ibu hamil.
  • Hindari hubungan seksual: hindari melakukan hubungan seksual selama kehamilan dapat membantu mencegah terjadinya pendarahan.
  • Stop merokok: merokok dapat meningkatkan risiko pendarahan selama kehamilan.
  • Hindari aktivitas fisik berat: hindari aktivitas fisik yang berat atau mengangkat beban berat.
TRENDING 🔥  Cara Bikin Akun Google Baru

Obat-obatan

Dalam beberapa kasus, dokter kandungan dapat meresepkan obat-obatan untuk membantu mencegah pendarahan, seperti obat anti-kejang. Namun, obat-obatan ini harus digunakan dengan hati-hati dan hanya atas resep dokter.

Bed Rest

Untuk kasus yang lebih parah, dokter kandungan dapat merujuk untuk istirahat di tempat tidur. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko pendarahan dan mempercepat pemulihan.

Operasi

Operasi biasanya dilakukan pada trimester ketiga untuk mengatasi plasenta di bawah. Ada dua jenis operasi yang dilakukan antara lain:

  • Sekarang plasenta: Dalam operasi ini, plasenta dilepaskan dari dinding rahim agar janin dapat lahir secara normal.
  • Section caesarean: Jika plasenta menutupi seluruh leher rahim, operasi ini mungkin diperlukan untuk memastikan kelahiran bayi yang aman. Tindakan ini melibatkan pengangkatan bayi melalui sayatan di perut dan rahim.

FAQ

1. Apa yang menyebabkan plasenta di bawah?

Meskipun penyebab pasti dari plasenta di bawah belum diketahui dengan pasti, beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko kondisi ini antara lain melahirkan sebelumnya, usia ibu, mengalami aborsi, mengandung anak kembar, merokok, dan kebiasaan hidup tidak sehat lainnya.

2. Apa gejala plasenta di bawah?

Beberapa gejala plasenta di bawah, di antaranya pendarahan vagina, sakit perut atau punggung, kontraksi dini, dan janin lebih rendah dari biasanya.

3. Bagaimana cara mengatasi plasenta di bawah?

Ada beberapa cara untuk mengatasi plasenta di bawah, mulai dari perubahan gaya hidup, obat-obatan, istirahat di tempat tidur, hingga operasi yang dilakukan pada trimester terakhir kehamilan.

4. Apakah plasenta di bawah dapat menyebabkan keguguran?

Plasenta di bawah dapat menyebabkan pendarahan pada kehamilan, namun dengan penanganan dan perawatan yang tepat, Anda masih bisa melahirkan seorang bayi yang sehat.

5. Apakah kebiasaan hidup tidak sehat dapat menyebabkan plasenta di bawah?

Merokok selama kehamilan dapat meningkatkan risiko plasenta di bawah. Kebiasaan hidup tidak sehat lainnya seperti mengonsumsi alkohol dan narkoba juga dapat meningkatkan risiko untuk kondisi ini. Oleh karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan selama kehamilan dengan menghindari segala jenis kebiasaan hidup tidak sehat.

Kesimpulan

Plasenta di bawah adalah kondisi medis yang membutuhkan penanganan yang tepat. Jika Anda mengalami gejala plasenta di bawah, segeralah berkonsultasi dengan dokter kandungan untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Dengan perubahan gaya hidup yang sehat, obat-obatan dan/atau operasi jika diperlukan, Anda masih bisa melahirkan seorang bayi yang sehat meski Anda menderita plasenta di bawah.

Cara Mengatasi Plasenta di Bawah untuk Kehamilan yang Sehat