Cara Menghitung Break Even Point

>Halo Sohib EditorOnline, dalam artikel ini, kami akan membahas cara menghitung break even point. Break even point atau sering disingkat BEP adalah titik impas dimana total penerimaan sama dengan biaya total. Dalam kata lain, BEP adalah titik dimana kita tidak mengalami kerugian atau keuntungan. Dalam dunia bisnis, BEP sangat penting untuk menentukan apakah suatu perusahaan bisa menghasilkan laba atau tidak.

Apa Itu Break Even Point?

Sebelum kita membahas cara menghitung break even point, mari kita ketahui terlebih dahulu apa itu BEP. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, BEP adalah titik impas dimana total penerimaan sama dengan biaya total. Artinya, perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun rugi pada saat mencapai titik impas ini.

Dalam dunia bisnis, BEP sangat penting untuk menentukan harga jual produk atau jasa agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Jika harga jual terlalu rendah, perusahaan bisa mengalami kerugian. Namun, jika harga jual terlalu tinggi, konsumen bisa tidak membeli produk atau jasa tersebut.

Bagaimana Cara Menghitung Break Even Point?

Untuk menghitung break even point, kita perlu mengetahui beberapa variabel antara lain:

  1. Harga jual per unit
  2. Biaya variabel per unit
  3. Biaya tetap

Berikut adalah rumus untuk menghitung break even point:

Rumus Keterangan
BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

Dalam rumus tersebut, BEP dihitung dengan membagi biaya tetap dengan selisih antara harga jual per unit dan biaya variabel per unit. Berikut adalah contoh penghitungan break even point:

Contoh Penghitungan Break Even Point

Perusahaan XYZ memiliki biaya tetap sebesar Rp 100.000.000 dan memproduksi produk A dengan harga jual per unit sebesar Rp 50.000 dan biaya variabel per unit sebesar Rp 25.000. Berapa break even point yang harus dicapai oleh perusahaan XYZ?

BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit)

BEP = Rp 100.000.000 / (Rp 50.000 – Rp 25.000)

BEP = Rp 100.000.000 / Rp 25.000

BEP = 4.000 unit

Dari contoh di atas, perusahaan XYZ harus menjual sebanyak 4.000 unit produk A agar mencapai break even point.

Frequently Asked Questions (FAQ)

1. Apa itu break even point?

Break even point atau BEP adalah titik impas dimana total penerimaan sama dengan biaya total. Artinya, perusahaan tidak memperoleh keuntungan maupun rugi pada saat mencapai titik impas ini.

TRENDING 🔥  Cara Membuat Daftar Isi Manual

2. Mengapa break even point penting?

Dalam dunia bisnis, BEP sangat penting untuk menentukan harga jual produk atau jasa agar perusahaan bisa mendapatkan keuntungan. Jika harga jual terlalu rendah, perusahaan bisa mengalami kerugian. Namun, jika harga jual terlalu tinggi, konsumen bisa tidak membeli produk atau jasa tersebut.

3. Apa saja variabel yang diperlukan untuk menghitung break even point?

Untuk menghitung break even point, kita perlu mengetahui beberapa variabel antara lain:

  1. Harga jual per unit
  2. Biaya variabel per unit
  3. Biaya tetap

4. Bagaimana cara menghitung break even point?

Untuk menghitung break even point, kita perlu menggunakan rumus BEP = Biaya Tetap / (Harga Jual per unit – Biaya Variabel per unit). Selanjutnya, masukkan nilai yang diperlukan ke dalam rumus tersebut dan hitunglah hasilnya.

5. Apa yang terjadi jika break even point tidak tercapai?

Jika break even point tidak tercapai, artinya perusahaan mengalami kerugian. Hal ini terjadi jika harga jual terlalu rendah atau biaya tetap terlalu tinggi. Perusahaan harus segera mengambil langkah untuk mencapai break even point agar tidak mengalami kerugian yang lebih besar.

Cara Menghitung Break Even Point