Cara Menghitung Mean Median Modus

>Halo Sohib EditorOnline, dalam artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung mean median modus dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Apakah kamu pernah bingung dengan konsep statistika ini? Jangan khawatir, setelah membaca artikel ini kamu akan lebih paham dan siap menghadapi ujian atau tugas yang berhubungan dengan statistika.

Pendahuluan

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang cara menghitung mean median modus, ada baiknya jika kita mengetahui definisi dari ketiga konsep tersebut.

1. Mean

Mean atau rata-rata adalah nilai total dari suatu data yang dibagi dengan jumlah data yang ada. Misalnya, kita memiliki data nilai ujian siswa sebagai berikut:

Nama Siswa Nilai Ujian
Alice 85
Bob 77
Carol 90
David 65
Eve 80

Untuk menghitung mean dari data tersebut, kita perlu menjumlahkan semua nilai ujian dan membaginya dengan jumlah siswa:

(85 + 77 + 90 + 65 + 80) / 5 = 79.4

Jadi, mean dari data nilai ujian siswa tersebut adalah 79.4.

2. Median

Median adalah nilai tengah dari suatu data ketika data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar. Jika jumlah data ganjil, maka median adalah nilai di tengah-tengah data tersebut. Jika jumlah data genap, maka median adalah rata-rata dari kedua nilai di tengah.

Untuk contoh data nilai ujian siswa di atas, kita perlu mengurutkan data dari yang terkecil ke yang terbesar:

Nama Siswa Nilai Ujian
David 65
Bob 77
Eve 80
Alice 85
Carol 90

Jumlah data yang ada adalah ganjil, sehingga median adalah nilai di tengah-tengah data tersebut, yaitu 80.

3. Modus

Modus adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu data. Jika terdapat lebih dari satu nilai yang sama sering muncul, maka semua nilai tersebut menjadi modus.

Kembali pada contoh data nilai ujian siswa di atas, di mana nilai 85 dan 90 muncul satu kali sedangkan nilai lain hanya muncul satu kali, maka modus dari data tersebut adalah 85 dan 90.

Cara Menghitung Mean, Median, dan Modus

Sudah kita ketahui apa itu mean, median, dan modus. Selanjutnya, kita akan membahas cara menghitung ketiga konsep tersebut dengan contoh-contoh yang lebih banyak.

1. Menghitung Mean

Kita sudah tahu bahwa mean adalah rata-rata dari suatu data. Oleh karena itu, untuk menghitung mean kita perlu menjumlahkan semua nilai data dan membaginya dengan jumlah data. Berikut adalah contoh-contoh cara menghitung mean:

a. Data tunggal

Jika kita hanya memiliki satu data, maka mean dari data tersebut adalah data itu sendiri. Misalnya, jika kita hanya memiliki data nilai ujian sebesar 85, maka mean dari data tersebut adalah 85.

b. Data bertipe kategori

Jika kita memiliki data bertipe kategori, seperti jenis kelamin atau warna baju, maka kita tidak bisa menghitung mean. Mean hanya bisa dihitung untuk data bertipe numerik.

c. Data numerik tanpa kelompok

Jika kita memiliki data numerik tanpa kelompok, seperti data nilai ujian siswa yang sudah diberikan sebelumnya, maka kita bisa menghitung mean dengan menjumlahkan semua nilai dan membaginya dengan jumlah data:

(85 + 77 + 90 + 65 + 80) / 5 = 79.4

Jadi, mean dari data nilai ujian siswa tersebut adalah 79.4.

d. Data numerik dengan kelompok

Jika kita memiliki data numerik dengan kelompok, seperti data tinggi badan yang diukur dalam cm, maka kita perlu menghitung mean dengan menggunakan rumus:

TRENDING 🔥  Cara Cek Info GTK dengan NUPTK

Mean = (∑f × m) / ∑f

Di mana:

  • f adalah frekuensi atau jumlah data pada masing-masing kelompok
  • m adalah nilai tengah pada masing-masing kelompok

Sebagai contoh, misalnya kita memiliki data tinggi badan dalam cm sebagai berikut:

Kelompok Frekuensi Nilai Tengah
150 – 159 3 154.5
160 – 169 5 164.5
170 – 179 2 174.5

Untuk menghitung mean dari data tersebut, kita perlu mengalikan frekuensi dengan nilai tengah pada masing-masing kelompok lalu menjumlahkannya dan membaginya dengan jumlah frekuensi total:

(3 × 154.5 + 5 × 164.5 + 2 × 174.5) / (3 + 5 + 2) = 163.2

Jadi, mean dari data tinggi badan tersebut adalah 163.2 cm.

2. Menghitung Median

Untuk menghitung median, kita perlu mengurutkan data terlebih dahulu dari yang terkecil ke yang terbesar. Selanjutnya, kita perlu menentukan posisi nilai median berdasarkan jumlah data yang ada. Berikut adalah contoh-contoh cara menghitung median:

a. Data tunggal

Jika kita hanya memiliki satu data, maka median dari data tersebut adalah data itu sendiri. Misalnya, jika kita hanya memiliki data nilai ujian sebesar 85, maka median dari data tersebut adalah 85.

b. Data bertipe kategori

Jika kita memiliki data bertipe kategori, seperti jenis kelamin atau warna baju, maka kita tidak bisa menghitung median. Median hanya bisa dihitung untuk data bertipe numerik.

c. Data numerik tanpa kelompok

Jika kita memiliki data numerik tanpa kelompok, seperti data nilai ujian siswa yang sudah diberikan sebelumnya, maka kita bisa menghitung median dengan cara menentukan posisi nilai median di dalam data yang sudah diurutkan:

Data Urutan Data
65 1
77 2
80 3
85 4
90 5

Karena jumlah data adalah ganjil, posisi nilai median adalah (5 + 1) / 2 = 3. Jadi, median dari data nilai ujian siswa tersebut adalah 80.

d. Data numerik dengan kelompok

Jika kita memiliki data numerik dengan kelompok, seperti data tinggi badan yang diukur dalam cm, maka kita perlu menghitung median dengan menggunakan rumus:

Median = L + (((n / 2) – F) / f) × i

Di mana:

  • L adalah batas bawah kelas median
  • n adalah jumlah data total
  • F adalah jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median
  • f adalah frekuensi kelas median
  • i adalah interval kelas

Untuk menghitung median dari data tinggi badan yang sudah diberikan sebelumnya, kita perlu menghitung jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median dan frekuensi kelas median terlebih dahulu:

Jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median = 3

Frekuensi kelas median = 5

Interval kelas = 10 (karena setiap kelompok memiliki rentang 10 cm)

Batas bawah kelas median adalah 155 cm (karena kelas median adalah 155 – 164.9 cm)

Substitusikan nilai-nilai tersebut ke dalam rumus:

Median = 155 + (((8 / 2) – 3) / 5) × 10 = 160 cm

Jadi, median dari data tinggi badan tersebut adalah 160 cm.

3. Menghitung Modus

Untuk menghitung modus, kita perlu mencari nilai yang paling sering muncul pada suatu data. Berikut adalah contoh-contoh cara menghitung modus:

a. Data tunggal

Jika kita hanya memiliki satu data, maka modus dari data tersebut tidak ada. Setiap nilai hanya muncul satu kali.

b. Data bertipe kategori

Jika kita memiliki data bertipe kategori, seperti jenis kelamin atau warna baju, maka kita bisa menghitung modus dengan mencari nilai yang paling sering muncul pada data tersebut. Misalnya, jika kita memiliki data warna baju sebagai berikut:

Warna Baju Frekuensi
Merah 7
Kuning 5
Hijau 6
Biru 7

Maka modus dari data warna baju tersebut adalah merah dan biru.

c. Data numerik tanpa kelompok

Jika kita memiliki data numerik tanpa kelompok, seperti data nilai ujian siswa yang sudah diberikan sebelumnya, maka kita bisa menghitung modus dengan mencari nilai yang paling sering muncul pada data tersebut. Misalnya, jika kita memiliki data nilai ujian sebagai berikut:

Nilai Ujian Frekuensi
65 2
77 3
80 5
85 1
90 2

Maka modus dari data nilai ujian tersebut adalah 80.

d. Data numerik dengan kelompok

Jika kita memiliki data numerik dengan kelompok, seperti data tinggi badan yang diukur dalam cm, maka kita bisa menghitung modus dengan mencari kelompok dengan frekuensi tertinggi:

Kelompok Frekuensi
150 – 159 3
160 – 169 5
170 – 179 2
TRENDING 🔥  Cara Onani: 20 Langkah Mudah untuk Menikmati Kenikmatan Sendiri

Maka modus dari data tinggi badan tersebut adalah 160 – 169 cm, karena kelompok tersebut memiliki frekuensi tertinggi.

FAQ

1. Apa bedanya mean, median, dan modus?

Mean adalah nilai rata-rata dari suatu data. Median adalah nilai tengah dari suatu data ketika data diurutkan dari yang terkecil ke yang terbesar. Modus adalah nilai yang paling sering muncul pada suatu data.

2. Bagaimana cara menghitung mean jika data numerik memiliki kelompok?

Untuk menghitung mean dari data numerik dengan kelompok, kita perlu menggunakan rumus Mean = (∑f × m) / ∑f, di mana f adalah frekuensi atau jumlah data pada masing-masing kelompok dan m adalah nilai tengah pada masing-masing kelompok.

3. Bagaimana cara menghitung median jika data numerik memiliki kelompok?

Untuk menghitung median dari data numerik dengan kelompok, kita perlu menggunakan rumus Median = L + (((n / 2) – F) / f) × i, di mana L adalah batas bawah kelas median, n adalah jumlah data total, F adalah jumlah frekuensi kelas sebelum kelas median, f adalah frekuensi kelas median, dan i adalah interval kelas.

4. Bagaimana cara menghitung modus jika data numerik memiliki kelompok?

Untuk menghitung modus dari data numerik dengan kelompok, kita bisa mencari kelompok dengan frekuensi tertinggi.

Itulah pembahasan tentang cara menghitung mean median modus yang bisa kami sampaikan. Semoga artikel ini bisa membantu kamu dalam memah

Cara Menghitung Mean Median Modus