Cara Menghitung PPH Terutang

>Hello Sohib EditorOnline, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang cara menghitung Pajak Penghasilan (PPH) terutang. PPH adalah pajak yang harus dibayar oleh setiap warga negara atau perusahaan yang memiliki penghasilan. Pajak ini sangat penting karena merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami bagaimana menghitung PPH terutang dengan benar untuk menghindari masalah keuangan pada masa depan.

Pengertian PPH

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung PPH terutang, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu PPH. PPH adalah pajak yang diberikan atas penghasilan seseorang atau perusahaan. Penghasilan yang dimaksud di sini adalah pendapatan dalam bentuk gaji, honor, hadiah, dan lain-lain.

Adapun penghasilan yang dikenakan PPH dibagi menjadi 2 kategori, yaitu:

Penghasilan Kena Pajak Persentase Pajak
0 – 50 juta 5%
50 – 250 juta 15%
250 – 500 juta 25%
>500 juta 30%

Penghasilan kena pajak di atas adalah penghasilan bruto yang harus dihitung terlebih dahulu sebelum dipotong biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang. Persentase pajak berbeda-beda tergantung pada besarnya penghasilan yang diperoleh oleh individu atau perusahaan.

Cara Menghitung PPH Terutang

Setelah memahami pengertian PPH, kita dapat mulai membahas tentang cara menghitung PPH terutang. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung PPH terutang, yaitu:

1. Hitung Penghasilan Bruto

Langkah pertama dalam menghitung PPH terutang adalah dengan menghitung penghasilan bruto. Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dipotong biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang. Misalnya, jika Anda memiliki penghasilan sebesar Rp 10 juta dalam sebulan, maka penghasilan bruto Anda adalah Rp 10 juta.

2. Kurangkan Biaya-biaya yang Diperkenankan oleh Undang-Undang

Setelah menghitung penghasilan bruto, langkah kedua adalah mengurangkan biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang. Biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penghasilan, seperti biaya transportasi, biaya sewa kantor, dan lain-lain.

3. Hitung Penghasilan Netto

Setelah mengurangkan biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang, langkah selanjutnya adalah menghitung penghasilan netto. Penghasilan netto adalah jumlah penghasilan setelah dikurangi biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang. Misalnya, jika penghasilan bruto Anda adalah Rp 10 juta dan biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang sebesar Rp 2 juta, maka penghasilan netto Anda adalah sebesar Rp 8 juta.

4. Tentukan Penghasilan Kena Pajak

Setelah mengetahui penghasilan netto, langkah selanjutnya adalah menentukan penghasilan kena pajak. Penghasilan kena pajak adalah penghasilan netto yang akan dikenakan PPH. Penghasilan kena pajak dapat diketahui dengan menggunakan tabel tarif PPH.

TRENDING 🔥  Cara Mengatasi Disk 100% di Windows

5. Hitung PPH Terutang

Langkah terakhir dalam menghitung PPH terutang adalah dengan menghitung besarnya PPH yang harus dibayar. PPH yang harus dibayar dapat dihitung dengan mengalikan penghasilan kena pajak dengan persentase PPh yang berlaku. Misalnya, jika penghasilan kena pajak Anda adalah Rp 7 juta dan persentase PPh yang berlaku adalah 5%, maka PPh terutang yang harus dibayar adalah sebesar Rp 350 ribu.

FAQ

1. Apa yang dimaksud dengan penghasilan bruto?

Penghasilan bruto adalah jumlah penghasilan sebelum dipotong biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang. Misalnya, jika Anda memiliki penghasilan sebesar Rp 10 juta dalam sebulan, maka penghasilan bruto Anda adalah Rp 10 juta.

2. Apa saja biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang?

Biaya-biaya yang diperkenankan oleh undang-undang adalah biaya-biaya yang berkaitan dengan penghasilan, seperti biaya transportasi, biaya sewa kantor, dan lain-lain.

3. Bagaimana cara menentukan penghasilan kena pajak?

Penghasilan kena pajak dapat diketahui dengan menggunakan tabel tarif PPH.

4. Mengapa penting untuk menghitung PPH terutang dengan benar?

Penting untuk menghitung PPH terutang dengan benar karena PPH merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi pemerintah. Jika PPH tidak dibayar dengan benar, maka Anda dapat dikenakan sanksi atau denda oleh pemerintah.

5. Apa yang harus dilakukan jika terdapat kesalahan dalam menghitung PPH terutang?

Jika terdapat kesalahan dalam menghitung PPH terutang, segera laporkan kepada pihak yang berwenang untuk memperbaikinya.

Cara Menghitung PPH Terutang