Cara Menulis Daftar Pustaka 2 Pengarang

>Halo Sohib EditorOnline! Apa kabar kamu hari ini? Kali ini kita akan membahas bagaimana cara menulis daftar pustaka dengan 2 pengarang. Daftar pustaka merupakan unsur penting dalam sebuah karya ilmiah, baik itu jurnal, tesis, maupun disertasi. Dalam daftar pustaka, kita mencantumkan semua sumber yang sudah kita gunakan dalam penulisan karya ilmiah tersebut.

Dalam penulisan daftar pustaka, seringkali kita bertemu dengan sumber yang ditulis oleh 2 pengarang. Untuk itu, kita perlu mengetahui cara menulis daftar pustaka dengan 2 pengarang ini dengan baik dan benar. Berikut adalah panduan lengkapnya:

1. Menyebutkan 2 Pengarang Pertama

Langkah pertama dalam menulis daftar pustaka dengan 2 pengarang adalah menyebutkan nama kedua pengarang tersebut. Penulisan nama pengarang dilakukan dengan mengikuti urutan penulisan pada sumber yang digunakan.

Contoh:

Jenis Sumber Penulisan Nama Pengarang
Buku Pertama, Nama Pengarang 1. dan Nama Pengarang 2. Kedua, Nama Pengarang 2. dan Nama Pengarang 1.
Jurnal Nama Pengarang 1, dan Nama Pengarang 2.

2. Memberi Tanda Kepada Pengarang Pertama

Pada daftar pustaka dengan 2 pengarang, seringkali kita menemukan sumber yang memiliki 2 nama pengarang dengan urutan yang tidak sama. Pada kasus seperti ini, kita perlu memberi tanda pada pengarang pertama sebagai tanda penghargaan.

Contoh:

Jenis Sumber Tanda untuk Pengarang Pertama
Buku Nama Pengarang 1, dan Nama Pengarang 2*. Kedua, Nama Pengarang 2, dan Nama Pengarang 1*.
Jurnal Nama Pengarang 1*, dan Nama Pengarang 2.

3. Mengurutkan Daftar Pustaka

Sama seperti daftar pustaka pada umumnya, daftar pustaka dengan 2 pengarang juga perlu diurutkan sesuai dengan abjad nama pengarang pertama. Apabila nama pengarang pertama sama, maka diurutkan sesuai dengan abjad nama pengarang kedua.

Contoh:

Daftar pustaka dengan 2 pengarang:

  1. Baskoro, E.T. dan Santosa, F. (2018). Trigonometri untuk SMP/MTs. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  2. Nasution, M. dan Haryanto. (2019). Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  3. Nasution, M. dan Siregar, A.D. (2017). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT Bumi Aksara.

4. Contoh Daftar Pustaka dengan 2 Pengarang

Berikut adalah contoh daftar pustaka dengan 2 pengarang:

  1. Kamil, M. dan Suherman, E. (2019). Pendidikan Matematika Realistik. Jakarta: PT Indeks.
  2. Majid, A. dan Harahap, F. (2016). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Bumi Aksara.
  3. Nasution, M. dan Haryanto. (2019). Kimia untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: PT Bumi Aksara.
  4. Siregar, A.D. dan Ramdhani, M.A. (2017). Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Indeks.
  5. Suwandi dan Yusuf, M. (2020). Statistika untuk Teknik dan Sains. Jakarta: PT Bumi Aksara.
TRENDING 🔥  Cara Bikin Twibbon Idul Adha

FAQ

1. Apakah ada perbedaan penulisan daftar pustaka dengan 2 pengarang pada buku dan jurnal?

Ya, ada. Pada buku, kita perlu mencantumkan nama pengarang pertama, diikuti oleh tanda koma dan nama pengarang kedua. Sedangkan pada jurnal, kita cukup mencantumkan nama kedua pengarang tersebut tanpa tanda koma.

2. Apakah pengarang pertama harus selalu dikasih tanda?

Tidak selalu. Pengarang pertama hanya perlu diberi tanda pada kasus ketika satu sumber tersebut memiliki 2 pengarang dengan urutan yang berbeda.

3. Apakah daftar pustaka dengan 3 pengarang juga diberi tanda pada pengarang pertama seperti daftar pustaka dengan 2 pengarang?

Tidak. Pada daftar pustaka dengan 3 pengarang, kita tidak perlu memberi tanda pada pengarang pertama.

Cara Menulis Daftar Pustaka 2 Pengarang