Cara Menghitung Diagram Batang

>Halo Sohib EditorOnline, pada artikel kali ini kita akan membahas cara menghitung diagram batang secara detail. Diagram batang atau sering disebut histogram adalah metode dalam statistika untuk menggambarkan distribusi frekuensi data numerik. Diagram batang biasanya digunakan untuk melihat pola data, melihat nilai-nilai ekstrim, dan untuk membantu memahami bagaimana data terdistribusi.

Pengenalan

Sebelum kita membahas cara menghitung diagram batang, mari kita perjelas definisi dari diagram batang itu sendiri. Diagram batang adalah sebuah grafik yang menampilkan jumlah dari data dalam bentuk batang dengan jarak sama pada sumbu horizontalnya. Skala pada sumbu horizontal menunjukkan nilai yang berbeda dari data yang diurutkan. Sedangkan, sumbu vertikal menunjukkan frekuensi atau persentase dari data.

Diagram batang dapat digunakan pada dua jenis data, yaitu data berkelompok dan data tak berkelompok. Data berkelompok adalah data yang sudah dikelompokkan ke dalam beberapa kelas, sedangkan data tak berkelompok adalah data yang belum dikelompokkan.

Langkah-Langkah Menghitung Diagram Batang

1. Menentukan Kelas Data

Langkah pertama dalam menghitung diagram batang adalah menentukan kelas data. Kelas data adalah pembagian dari data yang dilakukan berdasarkan rentang nilai tertentu. Perlu diingat bahwa pembagian kelas harus teratur dan tidak tumpang tindih.

2. Menentukan Rentang Kelas

Setelah menentukan kelas data, langkah berikutnya adalah menentukan rentang kelas. Rentang kelas adalah jangkauan nilai antara batas atas dan batas bawah dari setiap kelas. Rentang kelas dapat dihitung dengan cara mencari selisih antara batas atas dengan batas bawah dari setiap kelas.

3. Membuat Tabel Frekuensi

Setelah menentukan rentang kelas, langkah berikutnya adalah membuat tabel frekuensi. Tabel frekuensi adalah tabel yang berisi frekuensi setiap kelas data. Frekuensi adalah jumlah data yang berada dalam setiap kelas.

Kelas Batas Bawah Batas Atas Frekuensi
1-10 1 10 4
11-20 11 20 6
21-30 21 30 11
31-40 31 40 8
41-50 41 50 5

4. Membuat Skala pada Sumbu Horizontal dan Vertikal

Setelah tabel frekuensi dibuat, langkah selanjutnya adalah membuat skala pada sumbu horizontal dan sumbu vertikal. Skala pada sumbu horizontal menunjukkan nilai-nilai berbeda dari data yang diurutkan, sedangkan skala pada sumbu vertikal menunjukkan frekuensi atau persentase dari data.

5. Membuat Diagram Batang

Setelah skala pada sumbu horizontal dan vertikal dibuat, langkah terakhir adalah membuat diagram batang. Diagram batang dibuat dengan menampilkan jumlah dari data dalam bentuk batang dengan jarak sama pada sumbu horizontalnya. Batang pada diagram batang dapat diwarnai untuk membedakan setiap kelas.

TRENDING 🔥  Cara Mengecilkan Kolom di Excel

FAQ

Apa bedanya antara diagram batang dan diagram garis?

Diagram batang dan diagram garis keduanya digunakan dalam statistika, tetapi ada perbedaan dalam cara mereka menampilkan data. Diagram batang menampilkan data dalam bentuk batang, sedangkan diagram garis menampilkan data dalam bentuk garis. Diagram batang lebih cocok untuk data diskrit, sementara diagram garis lebih cocok untuk data kontinu.

Apakah diagram batang dapat digunakan untuk data berkelanjutan?

Diagram batang biasanya digunakan untuk data diskrit atau data yang sudah dikelompokkan ke dalam beberapa kelas. Namun, diagram batang juga dapat digunakan untuk data berkelanjutan dengan melakukan pembagian data ke dalam beberapa kelas.

Bagaimana cara menentukan jumlah kelas pada diagram batang?

Jumlah kelas pada diagram batang dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

Jumlah Kelas = 1 + 3.3 log(n)

Dimana n adalah jumlah data. Namun, jumlah kelas yang ideal dapat berbeda-beda tergantung pada data yang digunakan.

Apa yang dimaksud dengan frekuensi relatif?

Frekuensi relatif adalah persentase dari frekuensi terhadap jumlah keseluruhan data. Frekuensi relatif dapat dihitung dengan rumus:

Frekuensi Relatif = (Frekuensi / Jumlah Data) x 100%

Apakah diagram batang dapat digunakan untuk menganalisis data?

Ya, diagram batang dapat digunakan untuk menganalisis data. Diagram batang dapat membantu melihat pola data, melihat nilai-nilai ekstrim, dan untuk membantu memahami bagaimana data terdistribusi.

Demikianlah cara menghitung diagram batang. Semoga artikel ini bermanfaat bagi pembaca.

Cara Menghitung Diagram Batang