Cara Mencegah Kehamilan Setelah Melahirkan

>Halo Sohib EditorOnline! Setelah melahirkan, banyak perubahan yang terjadi pada tubuh wanita, salah satunya adalah kesuburan. Namun, tidak sedikit juga wanita yang ingin menunda kehamilan untuk sementara waktu. Berikut adalah beberapa cara mencegah kehamilan setelah melahirkan yang bisa diketahui:

1. KB Hormonal

Salah satu cara mencegah kehamilan setelah melahirkan adalah dengan menggunakan alat kontrasepsi. Salah satu alat kontrasepsi yang dapat digunakan adalah KB hormonal. KB hormonal tersebut terdiri dari pil KB, suntikan KB, cincin vagina, serta patch kulit. Cara kerja dari KB hormonal adalah dengan menghasilkan hormon progesteron dan estrogen yang dapat mencegah terjadinya ovulasi pada wanita.

Kelebihan KB Hormonal

KB hormonal memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Kelebihan KB Hormonal Keterangan
Mudah digunakan KB hormonal sangat mudah digunakan, karena dapat diambil sendiri oleh wanita.
Menormalkan siklus menstruasi KB hormonal dapat membantu menormalkan siklus menstruasi pada wanita yang tidak teratur.
Cepat berhenti KB hormonal dapat dihentikan kapan saja jika wanita memutuskan untuk hamil.
Memperbaiki kesehatan rahim KB hormonal juga dapat membantu memperbaiki kesehatan rahim pada wanita yang mengalami masalah dengan rahimnya.

Kerugian KB Hormonal

Namun, KB hormonal juga memiliki beberapa kerugian, di antaranya:

Kerugian KB Hormonal Keterangan
Harus rutin digunakan KB hormonal harus digunakan secara rutin dan teratur agar efektif dalam mencegah kehamilan.
Butuh resep dokter Untuk mendapatkan KB hormonal, wanita harus berkonsultasi dengan dokter.
Memiliki efek samping KB hormonal dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti sakit kepala, mual, dan kenaikan berat badan.
Tidak efektif mencegah penyakit menular seksual KB hormonal tidak efektif mencegah penularan penyakit menular seksual

2. KB Suntik

KB suntik juga dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Cara kerja dari KB suntik adalah dengan menyuntikkan hormon progesteron ke dalam tubuh wanita. Hormon tersebut dapat mencegah terjadinya ovulasi dan membuat lendir serviks lebih tebal, sehingga sperma sulit untuk masuk.

Kelebihan KB Suntik

KB suntik juga memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Kelebihan KB Suntik Keterangan
Tidak perlu diingat setiap hari KB suntik hanya perlu disuntikkan setiap 3 bulan sekali, sehingga tidak perlu diingat setiap hari seperti pil KB.
Membantu menormalkan siklus menstruasi KB suntik dapat membantu menormalkan siklus menstruasi pada wanita yang tidak teratur.
Memperbaiki kesehatan rahim KB suntik juga dapat membantu memperbaiki kesehatan rahim pada wanita yang mengalami masalah dengan rahimnya.
Tidak memengaruhi asi KB suntik tidak memengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui.

Kerugian KB Suntik

Namun, KB suntik juga memiliki beberapa kerugian, di antaranya:

Kerugian KB Suntik Keterangan
Butuh suntikan KB suntik harus disuntikkan oleh tenaga medis atau dokter, sehingga memerlukan biaya tambahan.
Memiliki efek samping KB suntik dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti tidak menstruasi, sakit kepala, dan kenaikan berat badan.
Tidak efektif mencegah penyakit menular seksual KB suntik tidak efektif mencegah penularan penyakit menular seksual.

3. IUD

IUD atau alat kontrasepsi dalam rahim juga dapat digunakan untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Cara kerja dari IUD adalah dengan memasangnya di dalam rahim. IUD dapat mencegah pembuahan dengan menghentikan pergerakan sperma atau membuat lendir serviks lebih tebal, sehingga sperma sulit untuk masuk.

TRENDING 🔥  Jelaskan Cara Katak Mendapatkan Makanan

Kelebihan IUD

IUD juga memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Kelebihan IUD Keterangan
Efektif IUD sangat efektif mencegah kehamilan, karena tidak perlu diingat setiap hari.
Tidak memengaruhi hormon tubuh IUD tidak memengaruhi hormon tubuh, sehingga aman digunakan oleh wanita yang tidak cocok dengan KB hormonal.
Tidak memerlukan biaya bulanan IUD hanya perlu dipasang satu kali dan dapat digunakan selama 5-10 tahun, sehingga tidak memerlukan biaya bulanan.
Tidak memengaruhi asi IUD tidak memengaruhi produksi ASI pada ibu menyusui.

Kerugian IUD

Namun, IUD juga memiliki beberapa kerugian, di antaranya:

Kerugian IUD Keterangan
Butuh pemasangan yang akurat Pemasangan IUD harus dilakukan oleh tenaga medis atau dokter yang terlatih agar tidak terjadi komplikasi.
Memiliki efek samping IUD dapat menyebabkan beberapa efek samping, seperti menstruasi yang lebih berat dan nyeri saat menstruasi.
Tidak efektif mencegah penyakit menular seksual IUD tidak efektif mencegah penularan penyakit menular seksual.
Bisa keluar dari rahim IUD dapat keluar dari rahim pada beberapa kasus, sehingga akan kehilangan efektivitas dalam mencegah kehamilan.

4. Kondom

Kondom juga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi untuk mencegah kehamilan setelah melahirkan. Cara kerja dari kondom adalah dengan menutupi penis pada saat berhubungan seks, sehingga sperma tidak dapat masuk ke vagina.

Kelebihan Kondom

Kondom juga memiliki beberapa kelebihan, di antaranya:

Kelebihan Kondom Keterangan
Mudah didapatkan Kondom sangat mudah didapatkan dan tidak memerlukan resep dokter.
Mencegah penyakit menular seksual Kondom tidak hanya mencegah kehamilan, namun juga mencegah penularan penyakit menular seksual.
Tidak memengaruhi hormon tubuh Kondom tidak memengaruhi hormon tubuh, sehingga aman digunakan oleh wanita yang tidak cocok dengan KB hormonal.
Bisa digunakan oleh pria dan wanita Kondom dapat digunakan oleh pria dan wanita sebagai alat kontrasepsi.

Kerugian Kondom

Namun, kondom juga memiliki beberapa kerugian, di antaranya:

Kerugian Kondom Keterangan
Harus digunakan dengan benar Kondom harus digunakan dengan benar untuk dapat efektif mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual.
Bukan alat kontrasepsi jangka panjang Kondom hanya dapat digunakan sekali pakai, sehingga tidak cocok sebagai alat kontrasepsi jangka panjang.
Tidak efektif 100% Meskipun efektif dalam mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual, kondom tidak efektif 100%.
Bisa robek atau bocor Kondom dapat robek atau bocor pada saat digunakan, sehingga berpotensi untuk gagal mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual.

FAQ

1. Berapa lama setelah melahirkan bisa mulai menggunakan alat kontrasepsi?

Wanita dapat mulai menggunakan alat kontrasepsi setelah 4-6 minggu setelah melahirkan, tergantung pada kondisi kesehatan. Namun, wanita yang menyusui sebaiknya menunggu hingga 6 minggu setelah melahirkan.

2. Apakah KB hormonal aman untuk ibu menyusui?

Kebanyakan jenis KB hormonal aman untuk ibu menyusui, namun sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan KB hormonal.

3. Apakah KB suntik bisa digunakan pada wanita yang belum pernah melahirkan?

KB suntik dapat digunakan pada wanita yang belum pernah melahirkan, namun sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan KB suntik.

4. Apa yang harus dilakukan jika telat menggunakan KB hormonal atau suntik?

Jika telat menggunakan KB hormonal atau suntik, sebaiknya menggunakan alat kontrasepsi tambahan selama beberapa minggu ke depan untuk mencegah terjadinya kehamilan.

5. Apakah ada efek samping yang berbahaya pada penggunaan KB?

Seluruh jenis KB memiliki efek samping tertentu, namun tidak ada efek samping yang berbahaya. Namun, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan alat kontrasepsi.

TRENDING 🔥  Cara Mengobati Herpes - Solusi Terbaik untuk Anda, Sohib EditorOnline!

Cara Mencegah Kehamilan Setelah Melahirkan