Cara Menghitung Harga Wajar Saham

>Hello Sohib EditorOnline, jika kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung harga wajar saham, maka kamu berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan memberikan penjelasan mengenai definisi, tujuan, serta cara menghitung harga wajar saham. Yuk, simak artikel selengkapnya!

Definisi Harga Wajar Saham

Harga wajar saham adalah harga yang seharusnya dibayar oleh investor jika ingin membeli saham tersebut. Harga ini didasarkan pada analisis fundamental perusahaan, yakni laporan keuangan dan faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi perusahaan.

Harga wajar saham menjadi acuan bagi investor dalam menentukan apakah suatu saham sedang undervalued atau overvalued. Ketika harga saham suatu perusahaan di bawah harga wajar sahamnya, maka saham tersebut dianggap sebagai saham yang undervalued atau murah. Sebaliknya, jika harga saham di atas harga wajar saham, maka saham tersebut dianggap overvalued atau mahal.

Untuk menghitung harga wajar saham, terdapat beberapa metode analisis yang dapat digunakan, seperti Price Earnings Ratio (PER), Dividend Discount Model (DDM), dan Economic Value Added (EVA).

Price Earnings Ratio (PER)

PER adalah metode yang paling sederhana dan populer digunakan dalam menghitung harga wajar saham. Metode ini didasarkan pada perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per lembar saham (earnings per share/EPS).

Harga Saham Laba Bersih/Lembar Saham PER
Rp10.000 Rp500 20x
Rp15.000 Rp750 20x
Rp5.000 Rp250 20x

Pada contoh di atas, PER yang digunakan adalah 20x. Artinya, harga saham yang ideal adalah 20 kali lipat dari laba bersih per lembar saham.

PER tidak selalu dapat digunakan secara seragam untuk semua sektor industri. Sebagai contoh, saham perusahaan yang masih dalam tahap pertumbuhan atau perusahaan yang masih merugi dapat memiliki PER yang sangat tinggi atau negatif. Oleh karena itu, kebijakan perusahaan dan situasi ekonomi mencerminkan nilai intrinsik dari suatu saham.

Dividend Discount Model (DDM)

DDM adalah metode yang digunakan untuk menghitung nilai suatu saham dengan mengasumsikan bahwa nilai saham adalah nilai sekarang dari seluruh pembayaran dividen di masa depan. Dalam DDM, investor mengasumsikan bahwa dividen yang dibayarkan oleh perusahaan tetap atau bertumbuh secara tetap.

Rumus dasar DDM adalah sebagai berikut:

Harga Wajar Saham = Dividen Berikutnya / (Rata-rata Pertumbuhan Dividen – Tingkat Diskonto)

Di mana:

  • Dividen Berikutnya = Dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan pada tahun berikutnya
  • Rata-rata Pertumbuhan Dividen = Tingkat pertumbuhan dividen rata-rata perusahaan selama beberapa tahun terakhir
  • Tingkat Diskonto = Tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang diharapkan oleh investor

Economic Value Added (EVA)

EVA adalah metode yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan biaya modal yang ditanamkan dalam perusahaan. EVA menghitung laba bersih setelah dikurangi dengan biaya modal. Dalam EVA, perusahaan dikatakan menciptakan nilai jika EVA-nya positif.

Rumus dasar EVA adalah sebagai berikut:

EVA = Laba Bersih – Biaya Modal x (Modal yang Ditanamkan / Total Aset)

TRENDING 🔥  Cara Masak Beras Shirataki

Di mana:

  • Laba Bersih = Laba sebelum pajak dikurangi dengan biaya modal
  • Biaya Modal = Biaya modal yang ditetapkan oleh perusahaan
  • Modal yang Ditanamkan = Modal yang ditanamkan oleh pemilik, yakni dana yang diperoleh dari penjualan saham dan laba yang ditahan
  • Total Aset = Jumlah seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan

Tujuan Menghitung Harga Wajar Saham

Ada beberapa tujuan investor dalam menghitung harga wajar saham, antara lain:

  • Membeli saham yang undervalued atau murah
  • Menghindari saham yang overvalued atau mahal
  • Memperoleh keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual saham
  • Menghasilkan pengembalian investasi (return) yang optimal

Cara Menghitung Harga Wajar Saham

Secara umum, terdapat beberapa langkah dalam menghitung harga wajar saham, yaitu:

1. Mengumpulkan Data Laporan Keuangan Perusahaan

Langkah pertama dalam menghitung harga wajar saham adalah mengumpulkan data laporan keuangan perusahaan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan arus kas. Data ini akan digunakan untuk menghitung beberapa rasio yang digunakan dalam analisis fundamental.

2. Menganalisis Fundamental Perusahaan

Setelah mengumpulkan data laporan keuangan, langkah selanjutnya adalah menganalisis fundamental perusahaan. Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam analisis fundamental antara lain:

  • Laba Bersih: Jumlah laba bersih yang diperoleh perusahaan selama beberapa tahun terakhir
  • Pendapatan: Total pendapatan yang diperoleh perusahaan selama beberapa tahun terakhir
  • Aset: Jumlah seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan
  • Hutang: Jumlah hutang yang dimiliki oleh perusahaan
  • Ekuitas: Jumlah ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan

Dari data-data tersebut, beberapa rasio dapat dihitung, seperti rasio profitabilitas, rasio likuiditas, dan rasio utang modal. Rasio-rasio ini akan digunakan dalam menghitung nilai intrinsik saham.

3. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Laba

Langkah selanjutnya adalah menentukan tingkat pertumbuhan laba perusahaan. Tingkat pertumbuhan laba ini akan digunakan dalam menghitung harga wajar saham dengan metode DDM.

4. Menentukan Tingkat Diskonto

Tingkat diskonto merupakan tingkat bunga atau mempertimbangkan risiko investasi. Tingkat diskonto akan digunakan dalam menghitung harga wajar saham dengan metode DDM. Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi juga tingkat diskonto yang harus dipertimbangkan.

5. Menghitung Harga Wajar Saham

Langkah terakhir adalah menghitung harga wajar saham dengan menggunakan salah satu metode yang telah disebutkan sebelumnya. Penting untuk mengingat bahwa nilai intrinsik suatu saham sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor yang ada di dalam perusahaan itu sendiri dan faktor-faktor ekonomi yang dapat mempengaruhi perusahaan, seperti inflasi dan suku bunga.

FAQ

1. Apa itu harga wajar saham?

Harga wajar saham adalah harga yang seharusnya dibayar oleh investor jika ingin membeli saham tersebut dengan mempertimbangkan analisis fundamental perusahaan.

2. Mengapa penting untuk menghitung harga wajar saham?

Penting untuk menghitung harga wajar saham agar investor dapat membeli saham yang undervalued atau murah dan menghindari saham yang overvalued atau mahal, sehingga dapat memaksimalkan pengembalian investasi.

3. Metode apa saja yang dapat digunakan dalam menghitung harga wajar saham?

Beberapa metode yang dapat digunakan dalam menghitung harga wajar saham antara lain Price Earnings Ratio (PER), Dividend Discount Model (DDM), dan Economic Value Added (EVA).

4. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam analisis fundamental perusahaan?

Dalam analisis fundamental perusahaan, perlu dipertimbangkan beberapa faktor seperti laba bersih, pendapatan, aset, hutang, dan ekuitas. Rasio-rasio juga dapat dihitung dari data-data tersebut untuk digunakan dalam menghitung nilai intrinsik saham.

5. Apa yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan tingkat diskonto?

Tingkat diskonto dapat ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat bunga atau mengasumsikan risiko investasi. Semakin tinggi risiko investasi, semakin tinggi juga tingkat diskonto yang harus dipertimbangkan.

Cara Menghitung Harga Wajar Saham