Cara Menghitung Harga Pokok

>Hello Sohib EditorOnline, if you’re a business owner or someone who’s interested in learning about finance, you would have come across the term ‘harga pokok’. Harga pokok is a crucial concept in accounting and finance, as it refers to the total cost of producing or acquiring goods and services. In this article, we’ll be discussing how to calculate harga pokok and why it’s important for your business.

1. Definisi Harga Pokok

Harga pokok adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa. Harga pokok meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik.

Dalam bisnis, menghitung harga pokok sangat penting karena bisa membantu Anda menentukan harga jual yang tepat. Selain itu, Anda juga bisa menghitung laba kotor dengan membandingkan harga jual dengan harga pokok.

1.1 Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi. Biaya bahan baku bisa terdiri dari harga pembelian bahan baku, biaya pengiriman, pajak, dan lain-lain.

Untuk menghitung biaya bahan baku, Anda bisa menggunakan rumus:

Rumus Keterangan
Biaya Bahan Baku = Harga Pembelian + Biaya Pengiriman + Pajak + Lain-lain Menghitung biaya bahan baku

Contohnya, jika Anda membeli bahan baku senilai Rp 10.000.000 dan biaya pengiriman Rp 500.000, serta pajak Rp 1.000.000, maka biaya bahan baku Anda adalah:

Biaya Bahan Baku = Rp 10.000.000 + Rp 500.000 + Rp 1.000.000 = Rp 11.500.000

1.2 Biaya Tenaga Kerja

Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji karyawan yang terlibat dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja bisa terdiri dari gaji, upah lembur, tunjangan, dan lain-lain.

Untuk menghitung biaya tenaga kerja, Anda bisa menggunakan rumus:

Rumus Keterangan
Biaya Tenaga Kerja = Gaji + Upah Lembur + Tunjangan + Lain-lain Menghitung biaya tenaga kerja

Contohnya, jika Anda memiliki 5 karyawan dengan total gaji bulanan Rp 20.000.000 dan biaya tunjangan Rp 5.000.000, maka biaya tenaga kerja Anda adalah:

Biaya Tenaga Kerja = Rp 20.000.000 + Rp 5.000.000 = Rp 25.000.000

1.3 Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya yang dikeluarkan untuk operasional pabrik atau proses produksi, seperti biaya listrik, biaya air, biaya perawatan mesin, dan lain-lain.

Untuk menghitung biaya overhead pabrik, Anda bisa menggunakan rumus:

Rumus Keterangan
Biaya Overhead Pabrik = Biaya Listrik + Biaya Air + Biaya Perawatan Mesin + Lain-lain Menghitung biaya overhead pabrik

Contohnya, jika Anda memiliki biaya listrik Rp 3.000.000, biaya air Rp 1.500.000, dan biaya perawatan mesin Rp 2.000.000, maka biaya overhead pabrik Anda adalah:

TRENDING 🔥  Cara Menghitung PBB - Panduan Lengkap untuk Sohib EditorOnline

Biaya Overhead Pabrik = Rp 3.000.000 + Rp 1.500.000 + Rp 2.000.000 = Rp 6.500.000

2. Menghitung Harga Pokok Produksi

Setelah mengetahui biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik, Anda bisa menghitung harga pokok produksi. Harga pokok produksi adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa.

Untuk menghitung harga pokok produksi, Anda bisa menggunakan rumus:

Rumus Keterangan
Harga Pokok Produksi = Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya Overhead Pabrik Menghitung harga pokok produksi

Contohnya, jika biaya bahan baku Anda Rp 11.500.000, biaya tenaga kerja Anda Rp 25.000.000, dan biaya overhead pabrik Anda Rp 6.500.000, maka harga pokok produksi Anda adalah:

Harga Pokok Produksi = Rp 11.500.000 + Rp 25.000.000 + Rp 6.500.000 = Rp 43.000.000

3. Menghitung Harga Pokok Penjualan

Selain harga pokok produksi, Anda juga perlu menghitung harga pokok penjualan. Harga pokok penjualan adalah harga pokok produksi ditambah dengan biaya-biaya lain yang terkait dengan penjualan produk atau jasa.

Beberapa biaya-biaya yang bisa masuk ke dalam harga pokok penjualan antara lain biaya transportasi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.

Untuk menghitung harga pokok penjualan, Anda bisa menggunakan rumus:

Rumus Keterangan
Harga Pokok Penjualan = Harga Pokok Produksi + Biaya-biaya Lain Menghitung harga pokok penjualan

Contohnya, jika harga pokok produksi Anda Rp 43.000.000 dan biaya-biaya lain sebesar Rp 7.000.000, maka harga pokok penjualan Anda adalah:

Harga Pokok Penjualan = Rp 43.000.000 + Rp 7.000.000 = Rp 50.000.000

4. FAQ

4.1 Apa itu harga pokok?

Harga pokok adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan atau memperoleh barang atau jasa.

4.2 Mengapa menghitung harga pokok penting?

Menghitung harga pokok penting karena bisa membantu Anda menentukan harga jual yang tepat dan menghitung laba kotor.

4.3 Apa saja yang termasuk ke dalam harga pokok produksi?

Bahan baku, tenaga kerja, dan overhead pabrik.

4.4 Apa saja yang termasuk ke dalam harga pokok penjualan?

Harga pokok produksi ditambah dengan biaya-biaya lain yang terkait dengan penjualan, seperti biaya transportasi, biaya pemasaran, dan biaya administrasi.

4.5 Apa bedanya antara harga pokok produksi dan harga pokok penjualan?

Harga pokok produksi adalah biaya total yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk atau jasa, sedangkan harga pokok penjualan adalah harga pokok produksi ditambah dengan biaya-biaya lain yang terkait dengan penjualan produk atau jasa.

Cara Menghitung Harga Pokok