Bagaimana Cara Menentukan Laba Usaha

> Hello Sohib EditorOnline! Apakah Anda seorang pebisnis? Jika iya, tentu Anda selalu ingin memastikan bisnis yang dijalankan dapat memberikan laba yang diinginkan. Meskipun terlihat mudah, menentukan laba usaha bukanlah hal yang sederhana. Terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dan dihitung secara teliti. Artikel ini akan membahas bagaimana cara menentukan laba usaha dengan tepat dan efektif.

Apa itu Laba Usaha?

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai cara menentukan laba usaha, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu pengertian laba usaha itu sendiri. Laba usaha adalah selisih antara pendapatan dengan biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.

Dalam bisnis, ada dua jenis laba yang dapat diperoleh, yaitu laba kotor dan laba bersih. Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dengan harga pokok penjualan. Sementara itu, laba bersih adalah selisih antara pendapatan dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Dalam artikel ini, kita akan fokus membahas cara menentukan laba bersih.

Menghitung Pendapatan

Langkah pertama dalam menentukan laba usaha adalah menghitung pendapatan. Pendapatan dapat diperoleh dari penjualan produk atau jasa yang dihasilkan oleh bisnis Anda.

Untuk menghitung pendapatan, Anda dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Komponen Rumus
Pendapatan Jumlah produk/jasa yang terjual x harga jual

Contoh

Misalnya, bisnis Anda menjual 100 produk dengan harga jual Rp 50.000 per produk. Maka, pendapatan yang diperoleh adalah:

Komponen Rumus Hasil
Pendapatan 100 x Rp 50.000 Rp 5.000.000

Menghitung Biaya

Setelah menghitung pendapatan, langkah selanjutnya adalah menghitung biaya. Biaya adalah semua pengeluaran yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Biaya dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan meningkat atau menurun. Contoh biaya tetap antara lain sewa atau gaji karyawan.

Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan. Contoh biaya variabel antara lain biaya bahan baku atau biaya pengiriman.

Contoh

Misalnya, biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat 1 produk adalah sebagai berikut:

Komponen Biaya
Biaya Bahan Baku Rp 10.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 5.000
Biaya Overhead Rp 2.500
Total Biaya Rp 17.500

Jika bisnis Anda berhasil menjual 100 produk, maka total biaya yang harus dikeluarkan adalah:

Komponen Rumus Hasil
Total Biaya Biaya per produk x Jumlah produk Rp 17.500 x 100
Total Biaya Rp 1.750.000
TRENDING 🔥  Cara Bikin Obat Kuat Alami - Panduan Lengkap untuk Pria

Menghitung Laba Bersih

Setelah mengetahui pendapatan dan biaya, langkah terakhir adalah menghitung laba bersih. Laba bersih dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut:

Komponen Rumus
Laba Bersih Pendapatan – Total Biaya

Contoh

Menggunakan contoh sebelumnya, pendapatan yang diperoleh adalah Rp 5.000.000 dan total biaya yang dikeluarkan adalah Rp 1.750.000. Maka, laba bersih yang diperoleh adalah:

Komponen Rumus Hasil
Laba Bersih Pendapatan – Total Biaya Rp 5.000.000 – Rp 1.750.000
Laba Bersih Rp 3.250.000

FAQ

Apa itu laba kotor?

Laba kotor adalah selisih antara pendapatan dengan harga pokok penjualan.

Apa itu laba bersih?

Laba bersih adalah selisih antara pendapatan dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis.

Apa saja jenis biaya dalam bisnis?

Ada dua jenis biaya dalam bisnis, yaitu biaya tetap dan biaya variabel.

Apa bedanya biaya tetap dan biaya variabel?

Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya tetap dan tidak berubah meskipun jumlah produksi atau penjualan meningkat atau menurun. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produksi atau penjualan.

Apa rumus untuk menghitung laba bersih?

Laba bersih dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: pendapatan – total biaya.

Bagaimana Cara Menentukan Laba Usaha