Tata Cara Shalat Hajat 2 Rakaat

>Hello Sohib EditorOnline, in this journal article, we will discuss the tata cara shalat hajat 2 rakaat in relaxed Indonesian language. It is important to understand the proper way to perform this prayer as it is a way to seek blessings and guidance from Allah in times of need.

Apa itu Shalat Hajat?

Shalat hajat adalah shalat sunnah yang dilakukan saat seseorang sedang membutuhkan bantuan atau perlindungan dari Allah. Shalat hajat juga bisa dilakukan ketika seseorang ingin memohon keberkahan dan petunjuk Allah dalam suatu hal yang sulit.

Shalat hajat terdiri dari dua rakaat, dan bisa dilakukan kapan saja selama tidak di waktu-waktu yang dilarang untuk shalat (seperti ketika matahari terbit, terbenam, dan sekitar waktu dhuhur).

Kapan Sebaiknya Melakukan Shalat Hajat?

Shalat hajat sebaiknya dilakukan di waktu malam atau tengah malam, ketika dunia sudah sepi dan tenang. Namun, jika tidak memungkinkan untuk melakukan shalat hajat di malam hari, maka bisa dilakukan kapan saja selama tidak di waktu-waktu yang dilarang.

Berikut adalah tata cara melakukan shalat hajat 2 rakaat:

1. Niat

Sebelum melakukan shalat hajat, seseorang harus membuat niat dalam hati untuk melakukan shalat hajat dengan tujuan atau maksud tertentu.

Contoh niat shalat hajat:

Niat Shalat Hajat
Saya niat shalat hajat dua rakaat karena memohon bantuan dan perlindungan dari Allah dalam menghadapi ujian hidup yang sedang dihadapi.

2. Takbiratul Ihram

Setelah membuat niat, seseorang harus mengangkat kedua tangan sampai telinga dan mengucapkan takbiratul ihram, yaitu ucapan Allahu Akbar yang menandakan dimulainya shalat.

3. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Setelah takbiratul ihram, seseorang harus membaca Al-Fatihah dan surat pendek pada rakaat pertama dan rakaat kedua.

Contoh bacaan surat pendek:

Bacaan Surat Pendek
Qul huwallahu ahad, allahu samad, lam yalid wa lam yulad, wa lam yakun lahu kufuwan ahad

4. Ruku

Setelah membaca Al-Fatihah dan surat pendek, seseorang harus melakukan ruku dengan meletakkan kedua tangan di lutut dan membungkukkan badan.

5. I’tidal

Setelah ruku, seseorang harus kembali ke posisi berdiri dengan tegak dan mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah” dan “Rabbana lakal hamd”.

6. Sujud

Setelah i’tidal, seseorang harus melakukan sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua tangan, dan kedua kaki di lantai. Seseorang harus berdoa ketika dalam posisi sujud. Kedua sujud harus dilakukan.

TRENDING 🔥  Cara Berzikir: Memperdalam Hubungan dengan Sang Pencipta

7. Duduk di Antara Dua Sujud

Setelah sujud kedua, seseorang harus duduk dengan bersandar pada kaki kiri dan menekan ibu jari kaki kanan di lantai. Seseorang harus membaca doa ketika dalam posisi ini.

8. Sujud Kedua

Setelah duduk di antara dua sujud, seseorang harus melakukan sujud kedua dengan cara yang sama seperti sujud pertama.

9. Tahiyat Awal

Setelah sujud kedua, seseorang harus duduk dengan bersandar pada kaki kanan dan menekan ibu jari kaki kiri di lantai. Seseorang harus membaca tasyahud awal dalam posisi ini.

10. Doa

Setelah tahiyat awal, seseorang harus membaca doa shalat hajat sesuai dengan maksud atau tujuan shalat hajat yang diniatkan sebelumnya.

11. Tahiyat Akhir

Setelah membaca doa, seseorang harus membaca tasyahud akhir dan salam ke kanan dan kiri.

FAQ

1. Apakah shalat hajat bisa dilakukan kapan saja?

Shalat hajat bisa dilakukan kapan saja selama tidak di waktu-waktu yang dilarang untuk shalat seperti ketika matahari terbit, terbenam, dan sekitar waktu dhuhur.

2. Berapa rakaat shalat hajat?

Shalat hajat terdiri dari dua rakaat.

3. Apa yang harus dilakukan setelah membaca surat pendek?

Setelah membaca surat pendek, seseorang harus melakukan ruku.

4. Apa yang harus dilakukan setelah sujud kedua?

Setelah sujud kedua, seseorang harus membaca tahiyat awal.

5. Apa yang harus dilakukan setelah membaca doa?

Setelah membaca doa, seseorang harus membaca tahiyat akhir dan salam ke kanan dan kiri.

Tata Cara Shalat Hajat 2 Rakaat