Cara Menghadapi Anak Tantrum

>Halo Sohib EditorOnline! Apakah Anda saat ini sedang menghadapi anak tantrum yang membuat hati gelisah? Tenang saja, saya akan memberikan 20 tips cara menghadapi anak tantrum dengan santai dan tenang. Dengan pembahasan yang rinci, semoga artikel ini dapat membantu Anda menghadapi situasi tersebut dengan lebih mudah.

Apa itu Anak Tantrum?

Sebelum membahas tentang cara menghadapi anak tantrum, pertama-tama kita harus memahami terlebih dahulu apa itu tantrum. Tantrum adalah perilaku tidak terkendali yang ditunjukkan oleh anak dengan menangis, berteriak, merengek, dan melawan saat ia tidak mendapatkan yang diinginkan atau saat merasa frustrasi.

Perilaku tantrum sangat umum pada anak usia 1-3 tahun, namun dapat terjadi pada anak usia dini hingga usia remaja. Tantrum dapat terlihat berbeda pada setiap anak dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, seperti kelelahan, kelaparan, rasa sakit, atau bahkan tumbuh gigi.

Penyebab Anak Tantrum

Ada beberapa penyebab anak tantrum, antara lain:

Penyebab Keterangan
Kelelahan Anak merasa lelah dan tidak sabar lagi.
Kelaparan Anak merasa lapar dan menjadi mudah rewel.
Tumbuh Gigi Tumbuh gigi dapat membuat anak merasa tidak nyaman dan sakit.
Frustrasi Anak merasa tidak mendapatkan yang diinginkan atau merasa frustrasi dengan situasi tertentu.
Ketidaknyamanan Anak merasa tidak nyaman dengan hal yang ada di sekitarnya, seperti suhu ruangan yang terlalu panas atau dingin.

Cara Menghadapi Anak Tantrum

1. Tenangkan Diri

Ketika anak tantrum, yang pertama harus dilakukan adalah tenangkan diri Anda. Jangan menjadi emosional dan memperburuk situasi. Coba untuk mengendalikan emosi Anda dengan bernapas dalam-dalam atau menghitung sampai 10.

2. Jangan Memarahi Anak

Jangan memarahi anak yang tengah tantrum. Hal ini hanya akan memperburuk situasi dan membuat anak semakin merasa frustrasi. Cobalah berbicara dengan santai dan tenang, meskipun saat itu Anda juga sedang merasa kesal.

3. Cari Tahu Penyebab Tantrum

Cari tahu apa yang menyebabkan anak tantrum. Apakah ia merasa lapar atau kelelahan? Ataukah ia tidak mendapatkan yang diinginkan?

4. Tawarkan Pilihan

Tawarkan pilihan pada anak agar ia merasa terlibat dalam pengambilan keputusan. Misalnya, tawarkan dua pilihan makanan atau dua pilihan pakaian yang dapat ia pilih sendiri.

5. Jangan Memberikan Reward

Jangan memberikan reward pada anak ketika ia tantrum. Hal ini hanya akan membuat anak terbiasa tantrum untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

6. Jangan Membelikan Sesuatu

Jangan membiasakan diri membelikan anak sesuatu setelah ia tantrum. Hal ini hanya akan membuat anak terbiasa tantrum untuk mendapatkan hadiah atau barang yang diinginkan.

TRENDING 🔥  Cara Laporan SPT Tahunan

7. Gunakan Cara yang Berbeda

Jika cara Anda dalam menghadapi tantrum tidak berhasil, cobalah cara yang berbeda. Setiap anak memiliki karakter yang berbeda, sehingga tidak semua cara sama efektifnya pada setiap anak.

8. Jangan Terlalu Membatasi Anak

Jangan terlalu membentengi anak dari segala resiko yang ada. Biarkan anak bermain dan belajar dari kesalahan yang dibuatnya.

9. Jangan Mengungkit-ungkit Kesalahan

Jangan mengungkit-ungkit kesalahan yang pernah dilakukan anak di masa lalu. Hal ini hanya akan membuat anak merasa tertekan dan terbebani.

10. Ajarkan Anak Cara Menghadapi Emosi

Ajarkan anak untuk menghadapi emosinya dengan cara yang sehat dan positif. Misalnya, dengan bernyanyi atau melukis.

11. Ajak Anak Berbicara

Ajari anak untuk berbicara tentang perasaannya. Ajukan pertanyaan yang dapat membantu anak mengungkapkan emosinya, seperti “Apa yang sedang membuatmu kesal?”

12. Jangan Menjadi Terlalu Keras

Jangan menjadi terlalu keras pada diri sendiri atau anak ketika menghadapi tantrum. Hal ini hanya akan memperburuk situasi.

13. Menenangkan Anak

Coba untuk menenangkan anak dengan cara yang lembut dan sabar. Misalnya, dengan melakukan pijatan lembut pada bagian punggung atau menyanyikan lagu kesukaannya.

14. Jangan Membandingkan Anak

Jangan membandingkan anak dengan anak lainnya atau saudara kandungnya. Hal ini hanya akan membuat anak merasa tidak dihargai dan rendah diri.

15. Berikan Dukungan

Berikan dukungan dan perhatian pada anak. Tunjukkan padanya bahwa Anda selalu mendukungnya dan mencintainya.

16. Jangan Mengecilkan Perasaan Anak

Jangan mengecilkan perasaan anak. Jangan mengatakan bahwa perasaannya tidak penting atau tidak masuk akal.

17. Jangan Memberikan Ancaman

Jangan memberikan ancaman pada anak ketika ia tantrum. Hal ini hanya akan memperburuk situasi dan membuat anak semakin merasa takut.

18. Jangan Mengabaikan Anak

Jangan mengabaikan anak ketika ia tengah tantrum. Anak masih membutuhkan perhatian Anda meskipun saat itu ia sedang tantrum.

19. Berikan Contoh yang Positif

Berikan contoh yang baik dan positif pada anak. Misalnya, dengan menunjukkan cara yang baik dalam mengatasi emosi atau menyelesaikan masalah.

20. Belajar dari Pengalaman

Belajar dari pengalaman dan evaluasi cara yang telah dilakukan dalam menghadapi tantrum. Hal ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami anak dan menemukan cara yang lebih efektif untuk menghadapi tantrum di masa mendatang.

FAQ

1. Apa yang harus dilakukan ketika anak tantrum di tempat umum?

Coba untuk membawa anak ke tempat yang lebih tenang dan aman, seperti toilet atau ruangan kosong. Jangan mencoba untuk menenangkan anak di tempat umum yang ramai karena hal ini hanya akan memperburuk situasi.

2. Apa yang harus dilakukan ketika anak terus-menerus tantrum?

Perilaku tantrum yang terus-menerus dapat menandakan adanya masalah yang lebih dalam. Cobalah untuk mencari bantuan dari dokter anak atau psikolog untuk mengetahui penyebab masalah dan cara mengatasi tantrum secara lebih efektif.

3. Apakah memukul anak dapat mengurangi perilaku tantrum?

Tidak. Memukul anak hanya akan memperburuk situasi dan dapat menyebabkan anak semakin takut atau merasa tidak dihargai.

4. Apakah anak dapat dihukum karena perilaku tantrum?

Tidak. Menghukum anak karena perilaku tantrum hanya akan membuat anak semakin merasa tertekan dan tidak dihargai. Cobalah untuk mengajarkan cara yang positif untuk mengatasi emosi pada anak.

5. Kapan waktu yang tepat untuk mengajarkan anak tentang cara mengatasi emosi?

Anda dapat mulai mengajarkan anak tentang cara mengatasi emosi ketika ia masih kecil. Mulailah dengan memberikan contoh yang baik dan positif pada anak tentang cara menghadapi emosi.

TRENDING 🔥  Cara Menggunakan 2 Akun WhatsApp

Cara Menghadapi Anak Tantrum