Cara Menghitung BEP Rupiah

>Halo Sohib EditorOnline, kali ini kita akan membahas tentang cara menghitung break even point (BEP) dalam mata uang rupiah. BEP merupakan angka yang menunjukkan titik impas, dimana bisnis Anda tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Dalam hal ini, kita akan menggunakan mata uang rupiah untuk menghitung BEP pada bisnis Anda. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Langkah 1: Tentukan Harga Jual

Langkah pertama dalam menghitung BEP adalah menentukan harga jual produk atau jasa yang Anda tawarkan. Harga jual ini dapat bervariasi tergantung pada banyak faktor seperti biaya produksi, biaya overhead, dan keuntungan yang Anda ingin dapatkan. Oleh karena itu, Anda harus mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dan menentukan harga jual yang wajar dan dapat bersaing di pasar.

Misalnya, jika biaya produksi suatu produk adalah Rp50.000, biaya overhead adalah Rp20.000, dan Anda ingin memperoleh keuntungan sebesar Rp30.000, maka harga jual produk tersebut adalah:

Langkah 2: Tentukan Margin Kontribusi

Margin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel (biaya yang terkait langsung dengan produksi produk atau penyediaan jasa). Margin kontribusi ini akan digunakan untuk menutupi biaya tetap (biaya yang tidak berubah meskipun produksi meningkat atau menurun). Oleh karena itu, margin kontribusi harus cukup besar untuk menutupi biaya tetap dan memperoleh keuntungan.

Selanjutnya, Anda dapat menghitung margin kontribusi dengan rumus berikut:

Margin Kontribusi = Harga Jual – Biaya Variabel

Biaya variabel dapat mencakup bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya-biaya lain yang terkait langsung dengan produksi atau penyediaan jasa. Misalnya, biaya variabel untuk produk di atas adalah Rp30.000 (Rp20.000 untuk bahan baku dan Rp10.000 untuk tenaga kerja langsung). Sehingga margin kontribusi untuk produk tersebut adalah:

Langkah 3: Tentukan Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi meningkat atau menurun. Contohnya adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya-biaya administrasi. Anda perlu menentukan biaya tetap yang terkait dengan produksi produk atau penyediaan jasa Anda. Biaya tetap ini kemudian akan digunakan dalam menghitung BEP.

Contoh biaya tetap untuk produk di atas adalah Rp60.000 untuk biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya-biaya administrasi lainnya. Jadi total biaya tetap untuk produk tersebut adalah:

Langkah 4: Hitung BEP

Setelah mengetahui harga jual, margin kontribusi, dan biaya tetap, Anda dapat menghitung BEP dengan rumus berikut:

BEP (unit) = Biaya Tetap / Margin Kontribusi

Dalam hal ini, BEP akan dihitung dalam satuan unit produk. Misalnya, untuk produk di atas, BEP dapat dihitung sebagai berikut:

BEP (unit) = Rp60.000 / Rp70.000

BEP (unit) = 0,86 unit

Jadi, untuk mencapai BEP, Anda perlu menjual setidaknya 0,86 unit produk.

FAQ

Apa itu BEP?

BEP atau break even point adalah titik impas dalam bisnis di mana bisnis tidak mengalami kerugian maupun keuntungan.

Kenapa penting menghitung BEP?

Menghitung BEP penting agar Anda dapat menentukan target penjualan yang harus dicapai untuk mencapai titik impas dan memperoleh keuntungan dari bisnis Anda.

Apa yang harus dipertimbangkan saat menentukan harga jual?

Saat menentukan harga jual, Anda harus mempertimbangkan biaya produksi, biaya overhead, dan keuntungan yang ingin Anda peroleh, serta faktor-faktor pasar seperti harga pesaing, permintaan pasar, dan lain sebagainya.

Apa itu margin kontribusi?

Margin kontribusi adalah selisih antara harga jual dan biaya variabel (biaya yang terkait langsung dengan produksi produk atau penyediaan jasa). Margin kontribusi ini digunakan untuk menutupi biaya tetap dan memperoleh keuntungan.

Apa itu biaya tetap?

Biaya tetap adalah biaya-biaya yang tidak berubah meskipun volume produksi meningkat atau menurun. Contohnya adalah biaya sewa gedung, gaji karyawan tetap, dan biaya-biaya administrasi.

Cara Menghitung BEP Rupiah