Cara Menghitung Neraca Saldo

>Hello Sohib EditorOnline! If you’re new to accounting, you might have heard a lot about neraca saldo or balance sheet. In short, neraca saldo is a financial statement that shows the financial position of a company at a particular point in time. In this article, we will discuss everything you need to know about cara menghitung neraca saldo. We will cover the basics, the formula, the preparation, and provide some frequently asked questions (FAQ). Let’s get started.

Apa Itu Neraca Saldo?

Sebelum kita membahas tentang cara menghitung neraca saldo, kita harus memahami dulu apa itu neraca saldo. Neraca saldo atau balance sheet adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu. Neraca saldo ini membandingkan antara aset perusahaan dengan kewajiban dan ekuitasnya.

Neraca saldo yang baik harus bisa memberikan informasi yang lengkap dan terperinci mengenai posisi keuangan sebuah perusahaan. Informasi yang disajikan dalam neraca saldo antara lain total aset, total kewajiban, serta ekuitas perusahaan.

Jadi, bisa kita simpulkan bahwa neraca saldo adalah laporan keuangan yang sangat penting dan berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Apa Saja Komponen Neraca Saldo?

Sebelum kita menuju bagaimana cara menghitung neraca saldo, mari kita bahas terlebih dahulu apa saja komponen-komponen neraca saldo:

  1. Aset Lancar (Current Assets)
  2. Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets)
  3. Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities)
  4. Kewajiban Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)
  5. Ekuitas (Equity)

Komponen-komponen tersebut akan dijelaskan lebih detail pada sub bab selanjutnya.

Bagaimana Cara Menghitung Neraca Saldo?

Langkah Pertama: Siapkan Daftar Aset

Langkah pertama dalam cara menghitung neraca saldo adalah dengan menyusun daftar aset perusahaan. Aset perusahaan terbagi menjadi dua jenis, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar.

Aset Lancar (Current Assets)

Aset lancar adalah aset yang akan diubah menjadi uang dalam waktu kurang dari satu tahun. Berikut adalah beberapa contoh aset lancar:

Aset Lancar Keterangan
Kas dan Bank Uang tunai, di bank atau di bentuk deposito
Piutang Usaha Tagihan dari pelanggan atas penjualan barang atau jasa
Stok Barang Barang dagangan yang masih tersimpan
Biaya Dibayar Dimuka Biaya yang sudah dibayar sebelumnya

Aset Tidak Lancar (Non-Current Assets)

Aset tidak lancar adalah aset yang akan dimiliki oleh perusahaan selama lebih dari satu tahun. Beberapa contoh aset tidak lancar antara lain:

Aset Tidak Lancar Keterangan
Gedung dan Bangunan Properti yang dimiliki perusahaan
Kendaraan Truk, mobil, atau kendaraan lain yang dimiliki oleh perusahaan
Peralatan dan Mesin Peralatan atau mesin yang digunakan oleh perusahaan
Aset Tetap Lainnya Aset yang tidak termasuk dalam aset lancar atau aset tidak lancar lainnya
TRENDING 🔥  Cara Membuat Pempek Sederhana

Langkah Kedua: Siapkan Daftar Kewajiban

Langkah kedua dalam cara menghitung neraca saldo adalah dengan menyusun daftar kewajiban perusahaan. Kewajiban dibagi menjadi dua jenis, yaitu kewajiban jangka pendek dan kewajiban jangka panjang.

Kewajiban Jangka Pendek (Current Liabilities)

Kewajiban jangka pendek adalah kewajiban yang akan jatuh tempo dalam waktu kurang dari satu tahun. Beberapa contoh kewajiban jangka pendek antara lain:

Kewajiban Jangka Pendek Keterangan
Hutang Dagang Hutang atas pembelian barang atau jasa
Hutang Pajak Pajak yang belum dibayar oleh perusahaan
Hutang Bank dan Lain-lain Hutang-hutang lain yang harus dibayar dalam waktu kurang dari satu tahun

Kewajiban Jangka Panjang (Long-Term Liabilities)

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun. Beberapa contoh kewajiban jangka panjang antara lain:

Kewajiban Jangka Panjang Keterangan
Hutang Obligasi Hutang yang diterbitkan dalam bentuk obligasi
Hutang Bank Jangka Panjang Hutang yang diambil dari bank dalam jangka waktu lebih dari satu tahun
Hutang Sewa Pembiayaan Hutang atas sewa pembiayaan aset yang jatuh tempo dalam waktu lebih dari satu tahun

Langkah Ketiga: Siapkan Daftar Ekuitas

Langkah ketiga dalam cara menghitung neraca saldo adalah dengan menyusun daftar ekuitas perusahaan. Ekuitas adalah selisih antara total aset dengan total kewajiban perusahaan.

Ekuitas (Equity)

Ekuitas adalah investasi yang dilakukan oleh pemilik perusahaan atau keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Beberapa contoh ekuitas antara lain:

Ekuitas Keterangan
Modal Saham Modal yang diinvestasikan oleh pemilik perusahaan
Laba Ditahan Keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan yang belum dibagikan kepada pemilik perusahaan
Catatan Atas Saham Catatan atas saham yang dikeluarkan oleh perusahaan

Langkah Keempat: Hitung Total Aset, Kewajiban, dan Ekuitas

Langkah terakhir dalam cara menghitung neraca saldo adalah dengan menghitung total aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan. Setelah itu, letakkan setiap item dalam kategori masing-masing dan masukkan ke dalam neraca saldo yang telah disusun.

Berikut adalah contoh neraca saldo sederhana:

2021
Aset
Aset Lancar 100.000.000
Aset Tidak Lancar 200.000.000
Total Aset 300.000.000
Kewajiban dan Ekuitas
Kewajiban Jangka Pendek 50.000.000
Kewajiban Jangka Panjang 100.000.000
Ekuitas 150.000.000
Total Kewajiban dan Ekuitas 300.000.000

Dalam neraca saldo tersebut, total aset perusahaan adalah 300.000.000, total kewajiban adalah 150.000.000, dan ekuitas adalah 150.000.000.

FAQ (Frequently Asked Questions) Cara Menghitung Neraca Saldo

1. Apa yang dimaksud dengan neraca saldo?

Neraca saldo atau balance sheet adalah laporan keuangan yang menunjukkan posisi keuangan sebuah perusahaan pada saat tertentu.

2. Apa saja komponen neraca saldo?

Komponen-komponen neraca saldo antara lain aset lancar, aset tidak lancar, kewajiban jangka pendek, kewajiban jangka panjang, dan ekuitas.

3. Bagaimana cara menghitung neraca saldo?

Langkah-langkah dalam cara menghitung neraca saldo antara lain: siapkan daftar aset, siapkan daftar kewajiban, siapkan daftar ekuitas, dan hitung total aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan.

4. Apa fungsi dari neraca saldo?

Neraca saldo berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui kondisi keuangan sebuah perusahaan.

5. Apa saja contoh aset lancar?

Contoh aset lancar antara lain kas dan bank, piutang usaha, stok barang, dan biaya dibayar dimuka.

6. Apa saja contoh kewajiban jangka panjang?

Contoh kewajiban jangka panjang antara lain hutang obligasi, hutang bank jangka panjang, dan hutang sewa pembiayaan.

Itu dia artikel mengenai cara menghitung neraca saldo. Semoga artikel ini dapat membantu dalam memahami neraca saldo dan bagaimana cara menghitungnya. Jika ada pertanyaan atau komentar, silakan tulis di kolom komentar di bawah. Terima kasih.

TRENDING 🔥  Cara Mencuci Baju: Tips dan Trik Hemat Waktu

Cara Menghitung Neraca Saldo