Cara Menentukan Harga Jual Makanan

>Hello Sohib EditorOnline, mengembangkan usaha kuliner memang menyenangkan, namun menentukan harga jual yang tepat bisa menjadi tantangan tersendiri bagi pemilik usaha. Harga jual yang terlalu tinggi bisa membuat pelanggan enggan membeli, sementara harga yang terlalu rendah membuat kamu tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal. Artikel ini akan membahas cara menentukan harga jual makanan dengan tepat agar kamu bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.

1. Tentukan Biaya Produksi

Sebelum menentukan harga jual, kamu harus mengetahui biaya produksi makananmu terlebih dahulu. Biaya produksi ini meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya listrik, biaya bahan bakar, serta biaya-biaya lainnya. Dalam menentukan biaya produksi, pastikan kamu tidak melewatkan biaya apapun agar hasil perhitungan menjadi akurat.

Setelah kamu mengetahui biaya produksimu, kamu bisa menghitung harga modal per satu porsi makanan dengan cara membagi total biaya produksi dengan jumlah porsi yang dihasilkan. Dengan menentukan harga modal ini, kamu bisa mengetahui minimal harga jual yang harus ditentukan agar tidak merugi.

FAQ:

Pertanyaan Jawaban
Apakah biaya produksi harus dicantumkan pada harga jual? Tidak harus dicantumkan, namun mengetahui biaya produksi membantumu menentukan harga jual yang tepat dan menghindari kerugian.
Bagaimana jika jumlah porsi yang dihasilkan berbeda-beda? Kamu bisa memperhitungkan harga modal per satuan porsi untuk setiap menu yang kamu jual.

2. Pelajari Harga Pasar

Setelah menentukan harga modal, langkah selanjutnya adalah mempelajari harga pasar. Kamu bisa melakukan riset harga di toko-toko, pasar, atau online shop yang menjual makanan serupa dengan menu yang kamu jual. Dengan mengetahui harga pasar, kamu bisa menyesuaikan harga jual agar kompetitif dan tidak terlalu mahal.

Namun, kamu juga harus mempertimbangkan kualitas bahan baku, rasa, dan porsi yang lebih besar yang kamu berikan dibandingkan pesaingmu saat menentukan harga jual yang tepat. Terkadang kamu bisa menjual makanan di harga yang lebih tinggi jika kualitas, rasa, dan porsi yang diberikan lebih baik.

3. Pilih Strategi Penentuan Harga

Setelah mengetahui biaya produksi dan harga pasar, saatnya memilih strategi penentuan harga yang tepat. Ada beberapa strategi yang bisa kamu gunakan, yaitu:

a. Cost-Plus Pricing

Strategi ini merupakan penentuan harga dengan cara menambahkan margin keuntungan pada harga produksi. Margen yang ditentukan bisa bervariasi tergantung skala usaha dan kualitas makanan yang dijual.

b. Value-Based Pricing

Strategi ini menitikberatkan pada nilai yang diberikan kepada pelanggan. Misalnya, jika makananmu disajikan dengan porsi yang lebih besar, kamu bisa menetapkan harga yang lebih tinggi.

c. Competition-Based Pricing

Strategi ini menetapkan harga jual dengan mengikuti harga pesaing. Kamu bisa menetapkan harga yang sama atau sedikit lebih tinggi jika kualitas makanan dan pelayanan yang kamu berikan lebih baik daripada pesaingmu.

TRENDING 🔥  Cara Bikin Roti Maryam

4. Hitung Laba

Setelah menentukan harga jual, kamu harus menghitung keuntungan yang didapatkan. Kamu bisa menghitung margin keuntungan dengan cara mengurangi harga jual dengan harga modal. Kemudian, hasil pengurangan tersebut dibagi dengan harga jual.

Misalnya, jika harga modal per porsi adalah Rp10.000 dan kamu menjual makanan seharga Rp15.000, maka margin keuntunganmu adalah Rp5.000. Margin keuntungan ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk menentukan harga jual di kemudian hari.

FAQ:

Pertanyaan Jawaban
Bagaimana jika harga jual terlalu tinggi dan tidak laku terjual? Anda bisa menurunkan harga jual atau memberikan promo khusus untuk menarik pelanggan.
Bagaimana jika harga jual terlalu rendah dan tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal? Kamu bisa menaikkan harga jual atau mencari cara untuk menekan biaya produksi agar mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

5. Evaluasi Harga Jual

Langkah terakhir adalah mengevaluasi harga jual secara berkala. Dengan evaluasi ini, kamu bisa mengetahui apakah harga jualmu masih kompetitif atau tidak, serta mengetahui keuntungan yang didapatkan dari setiap menu yang kamu jual.

Jika harga jual terlalu tinggi dan tidak ada yang membeli, kamu bisa menurunkan harga jual agar lebih terjangkau. Sebaliknya, jika kamu mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari suatu menu, kamu bisa menaikkan harga jual untuk mendapatkan keuntungan yang lebih besar.

FAQ:

Pertanyaan Jawaban
Seberapa sering sebaiknya melakukan evaluasi harga jual? Sebaiknya dilakukan setiap 3-6 bulan agar tetap kompetitif di pasar.
Apakah evaluasi harga jual hanya dilakukan jika harga jual terlalu tinggi atau rendah saja? Tidak, evaluasi harga jual juga dilakukan untuk mengetahui menu-menu yang paling menguntungkan dan menyesuaikan harga jual agar lebih optimal.

Demikianlah cara menentukan harga jual makanan dengan tepat. Dengan menentukan harga jual yang tepat, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang maksimal dari usaha makananmu. Selamat mencoba!

Cara Menentukan Harga Jual Makanan