Cara Menghitung Disposable Income

>Hai Sohib EditorOnline, pada artikel ini kita akan membahas tentang cara menghitung disposable income. Disposable income adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak dan biaya hidup. Dengan mengetahui disposable income, seseorang dapat mengelola uangnya dengan lebih baik dan juga mempersiapkan diri untuk masa depan. Simak poin-poin berikut untuk mengetahui cara menghitung disposable income.

Pendapatan Bruto

Salah satu faktor penting untuk menghitung disposable income adalah pendapatan bruto. Pendapatan bruto adalah jumlah uang yang diterima sebelum dikurangi dengan pajak. Pendapatan bruto dapat berasal dari gaji, bonus, atau penghasilan dari pekerjaan lainnya.

Anda bisa menghitung pendapatan bruto dengan menjumlahkan semua sumber pendapatan yang Anda miliki dalam satu bulan. Jangan lupa untuk menghitung pendapatan dari pekerjaan sampingan dan bonus jika ada.

Contoh:

Sumber Pendapatan	Jumlah
Gaji	Rp5.000.000
Pendapatan Sampingan	Rp2.000.000
Bonus	Rp1.000.000
Total	Rp8.000.000

Pendapatan bruto Anda adalah Rp8.000.000

Pajak

Setelah mengetahui pendapatan bruto, selanjutnya adalah menghitung pajak. Pajak adalah biaya yang harus dibayar kepada pemerintah sebagai bentuk kontribusi bagi negara. Pajak yang harus dibayar tergantung pada jumlah pendapatan bruto yang diterima.

Anda bisa mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan dengan menggunakan kalkulator pajak online atau dengan mengunjungi kantor pajak terdekat. Setelah mengetahui jumlah pajak yang harus dibayarkan, Anda bisa mengurangi jumlah pajak dari pendapatan bruto.

Contoh:

Jumlah pajak yang harus dibayarkan adalah 10% dari pendapatan bruto.

Pajak = 10% x Rp8.000.000 = Rp800.000

Pendapatan setelah pajak = Rp8.000.000 – Rp800.000 = Rp7.200.000

Biaya Hidup

Setelah menghitung pajak, selanjutnya adalah menghitung biaya hidup. Biaya hidup adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, listrik, air, dan sewa rumah.

Anda bisa mengetahui biaya hidup dengan membuat daftar pengeluaran setiap bulan. Jangan lupa untuk menghitung semua pengeluaran termasuk kebutuhan sehari-hari dan cicilan hutang.

Contoh:

Kategori	Jumlah
Makanan	Rp1.500.000
Transportasi	Rp500.000
Listrik & Air	Rp500.000
Sewa Rumah	Rp2.000.000
Cicilan Hutang	Rp1.000.000
Total	Rp5.500.000

Biaya hidup Anda adalah Rp5.500.000

Disposable Income

Setelah menghitung pendapatan bruto, pajak, dan biaya hidup, selanjutnya adalah menghitung disposable income. Disposable income adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak dan biaya hidup.

Anda bisa menghitung disposable income dengan mengurangi pajak dan biaya hidup dari pendapatan bruto.

Contoh:

Pendapatan bruto = Rp8.000.000

Pajak = Rp800.000

Biaya hidup = Rp5.500.000

Disposable income = Rp8.000.000 – Rp800.000 – Rp5.500.000 = Rp1.700.000

FAQ

1. Apa itu disposable income?

Disposable income adalah pendapatan yang tersisa setelah dikurangi dengan pajak dan biaya hidup.

2. Apa manfaat dari menghitung disposable income?

Dengan mengetahui disposable income, seseorang dapat mengelola uangnya dengan lebih baik dan juga mempersiapkan diri untuk masa depan.

3. Bagaimana cara menghitung pendapatan bruto?

Anda bisa menghitung pendapatan bruto dengan menjumlahkan semua sumber pendapatan yang Anda miliki dalam satu bulan. Jangan lupa untuk menghitung pendapatan dari pekerjaan sampingan dan bonus jika ada.

4. Apa yang dimaksud dengan pajak?

Pajak adalah biaya yang harus dibayar kepada pemerintah sebagai bentuk kontribusi bagi negara. Pajak yang harus dibayar tergantung pada jumlah pendapatan bruto yang diterima.

5. Bagaimana cara menghitung disposable income?

Anda bisa menghitung disposable income dengan mengurangi pajak dan biaya hidup dari pendapatan bruto.

6. Apa yang dimaksud dengan biaya hidup?

Biaya hidup adalah biaya yang harus dikeluarkan setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, listrik, air, dan sewa rumah.

Cara Menghitung Disposable Income