Cara Menghitung PPH Brainly: Panduan Lengkap dan Praktis

>Hello Sohib EditorOnline, dalam artikel ini kita akan membahas cara menghitung PPH atau Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Usaha dan Pekerjaan secara lengkap dan praktis. Seperti yang kita ketahui, PPH merupakan salah satu jenis pajak yang harus dibayar oleh setiap wajib pajak di Indonesia. Namun, tidak semua orang mengerti bagaimana cara menghitung PPH dengan benar dan tepat. Oleh karena itu, artikel ini hadir untuk memberikan panduan lengkap agar Anda dapat menghitung PPH dengan mudah dan sesuai peraturan yang berlaku.

Apa Itu PPH?

Pajak Penghasilan atau PPH adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan yang diterima oleh wajib pajak dari usaha dan pekerjaannya. PPH ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu PPH Final dan PPH Pasal 21. PPH Final adalah pajak yang dikenakan secara sekaligus pada saat terjadinya transaksi tertentu, sedangkan PPH Pasal 21 adalah pajak yang dikenakan secara periodik setiap bulan atau setiap pembayaran gaji karyawan. Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung PPH Pasal 21 atau yang sering dikenal dengan istilah PPh 21.

Syarat dan Ketentuan PPh 21

Sebelum membahas cara menghitung PPh 21, kita harus mengetahui syarat dan ketentuan yang berlaku. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung PPh 21:

  • Wajib pajak yang memperoleh penghasilan dari pekerjaan, jabatan, atau pensiunan.
  • Penghasilan yang diterima harus melebihi batas penghasilan tidak kena pajak atau PTKP.
  • Penentuan besarnya PTKP yang berlaku pada setiap tahun pajak.
  • Penghasilan yang diterima akan dikenakan tarif PPh 21 sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Cara Menghitung PPh 21: Langkah-Langkah Praktis

Setelah mengetahui syarat dan ketentuan PPh 21, kita dapat menghitung PPh 21 dengan langkah-langkah praktis berikut:

Langkah 1: Menentukan Jumlah Penghasilan Bruto

Pertama-tama, kita harus menentukan jumlah penghasilan bruto yang diterima oleh wajib pajak dalam satu bulan. Penghasilan bruto adalah total penghasilan sebelum dikurangi dengan potongan-potongan tertentu. Potongan-potongan tersebut antara lain:

  • Penghasilan tidak tetap, seperti bonus, tunjangan, atau insentif.
  • Potongan iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
  • Potongan iuran pensiun.

Contoh:

Jenis Penghasilan Nilai Penghasilan
Gaji Bulanan Rp 5.000.000,-
Tunjangan Jabatan Rp 1.000.000,-
Insentif Rp 500.000,-
Penghasilan Bruto Rp 6.500.000,-

Langkah 2: Menentukan Penghasilan Tidak Kena Pajak atau PTKP

Setelah menentukan jumlah penghasilan bruto, selanjutnya kita harus menentukan penghasilan tidak kena pajak atau PTKP yang berlaku pada tahun pajak tersebut. PTKP adalah potongan yang diberikan kepada wajib pajak yang bersifat tetap dan dapat dikurangkan dari jumlah penghasilan bruto untuk menentukan penghasilan neto yang akan dikenakan pajak.

PTKP yang berlaku pada tahun pajak 2021 adalah sebesar Rp 54 juta per tahun atau Rp 4,5 juta per bulan untuk wajib pajak yang belum menikah dan tidak memiliki tanggungan. Sedangkan untuk wajib pajak yang sudah menikah atau memiliki tanggungan, PTKP yang berlaku berbeda-beda tergantung dari jumlah tanggungan yang dimiliki.

TRENDING 🔥  Cara Mengobati Bisul yang Sudah Pecah Tapi Masih Keras

Contoh:

Status Perkawinan Jumlah Tanggungan PTKP per Bulan
Belum Menikah/Tidak Memiliki Tanggungan – Rp 4.500.000,-
Menikah atau Memiliki Tanggungan 1 1 Rp 4.950.000,-
Menikah atau Memiliki Tanggungan 2 2 Rp 5.400.000,-
Menikah atau Memiliki Tanggungan 3 3 Rp 5.850.000,-
Menikah atau Memiliki Tanggungan 4 4 Rp 6.300.000,-

Langkah 3: Menghitung Penghasilan Neto

Setelah menentukan jumlah penghasilan bruto dan PTKP, selanjutnya kita dapat menghitung penghasilan neto yang akan dikenakan pajak. Penghasilan neto adalah jumlah penghasilan bruto dikurangi dengan PTKP.

Contoh:

Jenis Penghasilan Nilai Penghasilan
Gaji Bulanan Rp 5.000.000,-
Tunjangan Jabatan Rp 1.000.000,-
Insentif Rp 500.000,-
Penghasilan Bruto Rp 6.500.000,-
PTKP Rp 4.500.000,-
Penghasilan Neto Rp 2.000.000,-

Langkah 4: Menentukan Tarif PPh 21

Setelah menentukan penghasilan neto, selanjutnya kita dapat menentukan tarif PPh 21 yang berlaku. Tarif PPh 21 tergantung dari jumlah penghasilan neto yang diterima oleh wajib pajak dalam satu bulan. Berikut adalah tarif PPh 21 yang berlaku pada tahun 2021:

0% untuk penghasilan neto hingga Rp 50 juta per bulan

5% untuk penghasilan neto di atas Rp 50 juta hingga Rp 250 juta per bulan

15% untuk penghasilan neto di atas Rp 250 juta hingga Rp 500 juta per bulan

25% untuk penghasilan neto di atas Rp 500 juta hingga Rp 1 miliar per bulan

30% untuk penghasilan neto di atas Rp 1 miliar per bulan

Contoh:

Penghasilan Neto Tarif PPh 21 Jumlah PPh 21
Rp 2.000.000,- 0% Rp 0,-
Rp 7.000.000,- 5% Rp 250.000,-
Rp 15.000.000,- 15% Rp 1.350.000,-
Rp 35.000.000,- 25% Rp 6.250.000,-
Rp 75.000.000,- 30% Rp 22.500.000,-

FAQ: Pertanyaan yang Sering Ditanyakan tentang Cara Menghitung PPh 21

Apa itu PPh Final?

PPH Final adalah pajak yang dikenakan secara sekaligus pada saat terjadinya transaksi tertentu. Contohnya adalah PPH Final atas penghasilan dari jasa konstruksi atau jasa sejenisnya, PPH Final atas penghasilan dari penjualan tanah atau bangunan, dan sebagainya.

Bagaimana jika penghasilan neto lebih dari Rp 1 miliar?

Jika penghasilan neto lebih dari Rp 1 miliar per bulan, maka tarif PPh 21 yang berlaku adalah 30% dari jumlah penghasilan neto.

Apakah penghasilan bonus kena pajak?

Ya, penghasilan bonus termasuk dalam penghasilan bruto yang akan dikenakan pajak. Namun, nilai bonus dapat dikurangi dengan PTKP yang berlaku pada tahun pajak tersebut.

Bagaimana cara menghitung PPh 21 untuk karyawan asing?

Untuk karyawan asing, penghasilan yang diterima akan dikenakan PPh 21 dengan tarif 20%. Namun, terdapat beberapa aturan dan ketentuan yang berlaku untuk karyawan asing yang harus dipatuhi.

Apakah PTKP dapat berubah setiap tahun?

Ya, PTKP dapat berubah setiap tahun tergantung dari kebijakan pemerintah dan perubahan kondisi ekonomi yang terjadi pada saat itu.

Kesimpulan

Demikianlah panduan lengkap tentang cara menghitung PPh 21 atau pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha dan pekerjaan. Dengan mengetahui cara menghitung PPh 21 dengan benar dan tepat, Anda dapat menghindari kesalahan dalam menentukan besarnya pajak yang harus dibayar. Jangan lupa untuk selalu memperhatikan syarat dan ketentuan yang berlaku serta mengikuti peraturan yang berlaku untuk mencegah terjadinya masalah di kemudian hari. Terima kasih telah membaca artikel ini, semoga bermanfaat!

Cara Menghitung PPH Brainly: Panduan Lengkap dan Praktis